benuanta.co.id, BULUNGAN – Martin Billa kembali mencalonkan diri sebagai Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia. Pendaftaran dilakukan Martin Billa bersama timnya ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) pada Sabtu, 6 Mei 2023.
Kedatangannya disambut Ketua KPU Provinsi Kaltara, Suryanata Al-Islami bersama dengan Komisioner KPU lainnya dan Bawaslu Kaltara.
“Dari 17 orang calon anggota DPD yang sudah ditetapkan, hingga hari ke 6 ini yang melakukan pendaftaran sudah ada 3 orang calon anggota DPD,” sebut Suryanata kepada benuanta.co.id.
Dia menyebutkan pendaftaran bagi calon, baik DPD RI maupun Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kaltara yang melakukan pengajuan ke KPU Kaltara dilakukan selama 14 hari ke depan sejak 1 hingga 14 Mei 2023.
“Agar kiranya kepada calon untuk memperhatikan waktu yang terus berjalan, agar melakukan pendaftaran secepatnya dan tidak menumpuk di akhir pendaftaran,” paparnya.
Hal ini tentunya untuk mempermudah para calon jika masih memiliki kendala saat mendaftar. Pasalnya yang diinginkan penyelenggara saat mendaftar berkas sudah lengkap sehingga prosesnya tidak lama.
Sementara itu, Martin Billa menyatakan keinginannya kembali maju lantaran masih ada tanggungjawab yang perlu dituntaskan untuk Kaltara.
“Saya kembali mendaftarkan diri untuk menjadi bakal calon DPD RI periode 2024-2029,” ucap Marthin Billa kepada benuanta.co.id, Sabtu 6 Mei 2023.
Dia mengatakan jika dirinya masih punya tanggungjawab terhadap pembangunan di Provinsi Kaltara, sehingga anggota DPD RI 2 periode yakni 2014-2019 dan 2019-2024 ini pun kembali maju untuk duduk sebagai senator.
“Sebagai anak daerah, saya punya tanggungjawab untuk melanjutkan program yang belum selesai. Saya tetap tidak berubah, saya ingin memperjuangkan Kaltara untuk maju dan lebih baik dan masyarakatnya sejahtera,” ujarnya.
Lanjutnya, hal itu akan diwujudkan, bagaimana bisa bersama-sama pemerintah daerah dan masyarakat membangun Kaltara. Bahkan dirinya ingin memajukan umber dmDaya Manusia (SDM) Kaltara supaya lebih berkualitas.
“Karena apa? Pembangunan di Kaltara dengan adanya KIPI (Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional) ini bukan hanya nasional tapi juga internasional akan memerlukan tenaga kerja, SDM yang benar-benar harus handal dan punya kompetensi untuk bisa melakukan pembangunan,” paparnya.
Kemudian, salah satu yang diperjuangkannya di pusat, bagaimana supaya Provinsi Kaltara yang ibukotanya masih berstatus kecamatan agar ditingkatkan menjadi kota. (**)
Reporter: Heri Muliadi
Editor: Nicky Saputra
