benuanta.co.id, BULUNGAN – Dua trayek layanan bus Damri untuk antarkota antarprovinsi (AKAP) dan antarkabupaten dalam provinsi (AKDP) mengalami kenaikan tarif, yakni trayek Tanjung Selor-Samarinda dan Tanjung Selor-Malinau. Hal ini dikarenakan kedua trayek ini adalah komersial sedangkan lainnya berupa angkutan perintis yang dibiayai oleh negara.
General Manager Perum Damri Cabang Tanjung, Tri Wijono Djati mengatakan sesuai Surat Keputusan (SK) Direksi Perum Damri Nomor: 0138.00/KL.004/SKD/00/DU/2023 terkait kenaikan tarif di Angkutan Hari Raya Idul Fitri (AHRI) trayek yang mengalami kenaikan tarif adalah trayek Samarinda-Tanjung Selor.
“Trayek Samarinda-Tanjung Selor kenaikan tarifnya mulai tanggal 6 April sampai 7 Mei 2023,” ucap Tri Wijono Djati kepada benuanta.co.id, Kamis, 6 April 2023.
Dia mengatakan dari tanggal 6-9 April 2023 trayek Samarinda-Tanjung Selor tarif lama Rp 430.000 ada kenaikan 10 persen menjadi Rp 481.800, tanggal 10-13 April 2023 naik menjadi 15 persen menjadi Rp 503.700, tanggal 14-17 April naik 25 persen menjadi Rp 547.500 dan tanggal 18-25 April naik 40 persen menjadi Rp 613.500.
Lalu di tanggal 26-27 April turun menjadi 25 persen menjadi Rp 547.500, tanggal 28 April-1 Mei naik menjadi 40 persen sebesar Rp 613.500 dan tanggal 2-7 Mei turun menjadi 10 persen atau sebesar 481.800.
“Kenaikan mulai 10 persen, 15 persen, 25 persen dan 40 persen, kita dilayani dengan 8 armada,” tuturnya.
Sementara itu, staf Perum Damri Cabang Tanjung Selor Darmaya Tumaang menambahkan untuk trayek Tanjung Selor-Malinau dari tarif lama sebesar Rp 190.000 juga mengalami kenaikan. Pada tanggal 6-9 April naik 10 persen menjadi Rp 209.000, tanggal 10-13 April naik 15 persen menjadi Rp 219.000, tanggal 14-17 April naik 25 persen menjadi Rp 238.000 dan tanggal 18-25 April naik 40 persen menjadi Rp 266.000.
Kemudian di tanggal 26-27 April turun 25 persen menjadi Rp 238.000, tanggal 28 April-1 Mei naik 40 persen menjadi Rp 266.000 dan tanggal 2-7 Mei turun 10 persen menjadi Rp 209.000.
“Untuk trayek Tanjung Selor-Berau, Tanjung Selor-Tideng Pale, Malinau-Salang tidak ada kenaikan tarif karena masih perintis,” ujarnya.
Pantauannya, jika di hari biasa penumpang dari Tanjung Selor menuju Samarinda tidak begitu besar, angkanya di kisaran 10 sampai 12 orang. Namun jelang lebaran dipastikan mengalami kenaikan.
“Hanya saja jatah kursi dari Tanjung Selor hanya 22 orang saja, sisanya untuk kapasitas 42 orang bus Damri ini sebanyak 20 orang di Berau karena di sana juga ada penumpang,” pungkasnya.(*)
Reporter: Heri Muliadi
Editor: Ramli