benuanta.co.id, TARAKAN – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Jusuf SK (JSK) ungkap varian baru virus corona sulit terdeteksi. Dokter Spesialis Penyakit dalam Andi Irham Fasihi menjelaskan, jika virus yang pertama kali ditemukan di Wuhan pada tahun 2019 itu, seiring waktu kini bermutasi dan memiliki beberapa seperti Alpha, Beta, Omicron, Delta, dan Orthrus yang merupakan gabungan dari Omicron dan Delta. Bahkan saat ini corona memiliki varian baru lebih dikenal dengan istilah Kraken.
“Varian baru corona kini telah ada, gejalanya memang tidak berat bahkan ada yang di temukan tidak bergejala,” ujar dr. Andi Irham Fasihi, Sp.PD.
Orang yang terkena varian baru corona ini pada umunya mengalami gejala seperti flu, sakit tenggorokan batuk, hidung berlendir dan mampet. Jarang yang mengalami gejala berat sampai demam tinggi.
dr. Irham juga menambahkan untuk mengetahui Kraken ini memang agak sulit, karena tidak semua wilayah di Indonesia Indonesia bisa mengidentifikasi dan mengisolasi sub varian baru ini, apalagi untuk mendeteksi varian baru virus corona diperlukan metode khusus yaitu Genomic Sequencing, di mana baru tersedia di laboratorium khusus yang meneliti pola genetik dan mutasi virus.
“Untuk menemukan varian baru ini agak sulit di wilayah Kaltara, ketika ada pasien yang terpapar covid tidak kita periksa apakah dia terinfeksi varian baru atau tidak,” ujarnya.
Selain itu pemeriksaan Genomic Sequencing juga umumnya membutuhkan waktu yang lebih lama sekitar 1-2 minggu, berbeda dengan PCR yang hasilnya bisa keluar dalam 1 atau 2 atau bahkan hanya beberapa jam saja.
Gejala dari corona virus pada awalnya hanya menyerang paru-paru saja, namun ternyata virus ini tidak hanya menyerang paru-paru, namun organ tubuh lain seperti ginjal, jantung dan lainya karena virus ini semakin berkembang, dan kompilasi dari covid ini juga semakin banyak.
“Gejala varian baru tidak terlalu berat, berbeda dengan varian sebelumnya memang banyak, tapi kini semakin lama akan semakin berkurang akibat kekebalan tubuh kita yang sudah meningkat, dan kini kita juga sudah di vaksin,” tuturnya.
Kendati demikian dr. Irham juga menambahkan, jika pelayanan kesehatan pasien covid di RSUD Tarakan sendiri sangat baik, karena ditunjang dengan fasilitas atau perlatan kesehatan yang lengkap dalam menangani pasien yang terkena corona virus.
“Pemerintah provinsi terutama Gubernur Kaltara sangat peduli terhadap kesehatan masyarakat, terbukti dengan bantuan peralatan kesehatan, di RSUD Tarakan sendiri peralatannya sangat memadai, serta dokter-dokternya juga sangat berkompeten,” pungkasnya.(*)
Reporter: Hendra Rivaldo
Editor: Ramli