300 Petani di Perbatasan Dapat Bimtek dari Kementan RI

benuanta.co.id, NUNUKAN – Ratusan petani di perbatasan mendapatkan bimbingan teknis terkait tanaman pangan maupun hortikultura dari Kementerian Pertanian Republik Indonesia melalui Badan Penelitian Pengembangan Pertanian dan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kalimantan Timur, pada Rabu, 16 November 2022.

Kepala BPTP Kalimantan Timur, Zainal Abidin, mengatakan, pelaksanaan bimtek tersebut diberikan kepada 300 petani yang terdiri dari penyuluh, kelompok tani, kelompok wanita tani dan petani milenial.

“Kita laksanakan bimtek ini kepada para petani di perbatasan yang tersebar di Kecamatan Sebatik dan Kecamatan Siemanggaris, Kabupaten Nunukan,” kata Zainal Abidin, Rabu 16 November 2022.

Baca Juga :  Tersandung Kasus Pelanggaran Keimigrasian, Dua WNA Malaysia Divonis Penjara

Yang mana, Zainal mengatakan, hal tersebut sebagai upaya dari pemerintah dalam meningkatkan daya saing komoditas pertanian di Kalimantan Utara serta meningkatkan kapasitas petani dan penyuluh di sektor pertanian khususnya di wilayah perbatasan.

Diungkapkannya, BPTP Kaltim sebagai salah satu unit kerja Kementerian Pertanian yang memiliki wilayah kerja di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara, yang mana memiliki fungsi dan peran untuk mendukung dan menyukseskan setiap program pemerintah pembangunan pertanian agar lebih berdaya saing, efisiensi dan menjamin keamanan konsumen, yang mengawal penerapan standar-standar yang ideal, menambah maupun mengurangi bahkan merevisi standar tersebut sesuai dengan kebutuhan masa kini.

Baca Juga :  Sempat Terjadi Pemadaman Listrik di Nunukan, PLN Ungkap Penyebabnya

“Tentunya yang diharapkan dengan adanya bimtek ini dapat meningkatkan nilai tambah produk dan menjadi peluang pengembangan ekonomi baru bagi petani,” katanya.

Zainal menjelaskan, sebagai aset insani pertanian, penyuluh dan petani perlu mendapat prioritas dalam penyusunan perencanaan program pembangunan pertanian agar menjadi lokomotif penggerak dan pelopor yang inovatif, kreatif, profesional, mandiri, berdaya saing, dan berwawasan global.

Baca Juga :  104 PMI Bermasalah Dideportasi ke Tanah Air, Dominan Warga Kaltara

“Ini adalah salah satu upaya mewujudkan peningkatan kapasitas petani dan penyuluh di bidang pertanian,” jelasnya.

Dengan adanya program ini, bisa lebih terstruktur, sistematis, dan berkelanjutan dalam peningkatan kapasitas bagi petani dan para penyuluh pertanian yang ada di perbatasan.(*)

Reporter: Novita A.K

Editor; Ramli

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
2673 votes

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *