benuanta.co.id, TANJUNG SELOR – Kunjungi Kabupaten Malinau dalam rangka Monitoring dan Evaluasi (Monev) penilaian Desa Wisata Pulau Sapi, yang ingin dijadikan sebagai 50 Desa Wisata Nasional. Direktur Tata Kelola Destinasi Kemenparekraf RI, Indra Ni Tua puji komitmen Gubernur Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara), Drs. Zainal Arifin Paliwang, S.H.,M.Hum yang ingin mengembangkan destinasi wisata Kaltara melalui Sumber Daya Manusia (SDM).
Direktur yang akrab disapa Indra mengatakan, kalau apa yang sudah menjadi visi-misi Gubernur Kaltara merupakan langkah yang sangat tepat. Hal ini berdasarkan dari banyaknya, dan berpotensinya destinasi wisata yang ada di Kaltara untuk menjadi wisata Nasional.
“Artinya gubernur sangat peka dan sangat memahami hal ini, karena jika kita lihat Kaltara ini memang sangat butuh SDM untuk mengelola dan mengemas destinasi wisata yang ada di Kaltara, seperti yang ada di Malinau yakni Pulau Sapi,” kata Indra pada Selasa, 4 Oktober 2022.
Ia mengungkapkan, potensi destinasi wisata yang ada di Kaltara, seperti Desa wisata Pulau Sapi sangat berpotensi untuk menyaingi destinasi wisata Pulau Bali. Dimana untuk spot wisata, kebersihan dan kebudayaan yang ada Pulau Sapi sudah sangat memenuhi syarat untuk menjadi Destinasi wisata yang menyaingi Bali.
“Sangat berpotensi sekali, padahal Pulau Sapi berada di Wilayah Perbatasan. Tapi memiliki panorama alam dan kebudayaan yang indah serta sangat bersih. Oleh karena itu butuh SDM untuk menjaga dan mempertahankan keasliannya,” ujarnya.
Sedangkan untuk penilaian dari Desa wisata Pulau Sapi sendiri, Indra mengaku sangat mengharapkan Pulau Sapi bisa masuk 50 besar Desa Wisata Nasional.
Hal itu diutarakannya, setelah melihat potensi Desa wisata Pulau Sapi dan komitmen Gubernur Kaltara yang sangat ingin pengembangan destinasi wisata sebagai aset Daerah dapat dilakukan melalui pengembangan SDM.
“Memiliki dan membangun destinasi wisata ini seperti yang ada di Kaltara, tentunya bisa dilakukan setiap Daerah. Tapi untuk menjaga dan mengembangkannya tentu hanya SDM Kaltara yang bisa,” tambahnya lagi.
“Dan mempertahankan budaya seperti ini tentunya tidak mudah, butuh waktu 10 hingga belasan tahun. Makanya saya sangat dukung apa yang dikatakan oleh Gubernur Kaltara, kalau peningkatan SDM perlu dilakukan jika ingin destinasi wisata Kaltara jadi destinasi wisata Nasional,” pungkasnya. (*)
Reporter: Osarade
Editor: Matthew Gregori Nusa