benuanta.co.id, TANA TIDUNG – Naiknya sejumlah kebutuhan bahan pokok, dikhawatirkan akan mempengaruhi perputaran ekonomi di KTT dan mengurangi daya beli masyarakat.
Hal ini diungkapkan oleh Rusdi, salah satu pedagang Sembako yang mengatakan kalau saat ini beberapa harga bahan Pokok seperti beras, tepung terigu dan telur sudah mengalami kenaikan harga hingga 10 persen.
“Beras, tepung dan telur kan merupakan kebutuhan pangan yang pasti dicari oleh masyarakat. Jika harganya naik, otomatis akan pengaruhi daya beli masyarakat dan hal ini sudah sering kita rasakan,” kata Rusdi pada Ahad, 18 September 2022.
Menurut Rusdi, naiknya sejumlah harga pada Sembako tak lepas dari dampak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
“BBM naik, otomatis biaya pengiriman barang juga akan naik, sehingga untuk Sembako juga pasti akan mengalami kenaikan harga,” ujarnya.
Untuk harga Sembako yang mengalami kenaikan harga, Rusdi membeberkan harga beras merek Nusantara bertlat 20 kg saat ini dijual dengan harga Rp 245 ribu, padahal sebelumnya hanya Rp 235 ribu, sedangkan untuk harga tepung terigu yang sebelumnya Rp 134 ribu per karung, saat ini menjadi Rp 167 ribu per karung.
Begitu juga dengan harga telur yang sebelumnya hanya Rp 50-55 ribu, kini melejit di kisaran harga Rp 65-68 ribu per piringnya.
“Memang yang mengalami kenaikan harga hanya pada merk-merk tertentu saja, tapi dapat dipastikan untuk merk yang lain juga pasti akan menyusul kenaikan harganya. Tapi untuk harga cabai dan bawang saat ini masih berada pada tarif normal,” bebernya.
Menanggapi hal ini, Bupati KTT Ibrahim Ali menegaskan kalau Pemkab akan segera bertindak mengatasi inflasi ini, agar tingkat jual-beli masyarakat KTT tetap normal.
“Saat ini konsep dari langkah pencegahan inflasi di KTT sudah kita buat, tinggal kita jalankan dan rinciannya juga sudah kita bahas pada rapat anggaran perubahan bersama DPRD kemarin,” pungkasnya. (*)
Reporter: Osarade
Editor: Matthew Gregori Nusa