benuanta.co.id, TANJUNG SELOR – Setelah mahasiswa menyuarakan semua tuntutannya, dampak dari kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di kantor Gubernur Kaltara. Agar mendapatkan solusi yang baik, Gubernur Kaltara Zainal Arifin Paliwang didampingi Ketua DPRD Kaltara Albertus Stefanus Marianus dan Kapolda Kaltara Irjen Pol Daniel Adityajaya pun menemui para mahasiswa Cipayung Plus Bulungan yang berorasi di pintu masuk kantor Gubernur.
Gubernur Kaltara Zainal mengatakan apa yang disuarakan oleh mahasiswa Cipayung Plus Bulungan ini telah didengarkan dan akan memanggil semua stakeholder yang berkaitan dengan kenaikan BBM tersebut.
“Mari diskusi dan duduk bersama-sama untuk mencari solusi apa yang kalian harapkan,” ucapnya, Selasa 6 September 2022.
Dia mengatakan Pemerintah Provinsi Kaltara merupakan perpanjangan tangan dari pemerintah pusat, sehingga apa yang disampaikan oleh kelompok Cipayung Plus Bulungan diantaranya HMI, PMII, GMKI, GMNI, LMND dan IMM dirinya pun apresiasi.
“Dan saya tahu efek domino dari kenaikan BBM ini semua berdampak, tetapi ini semua sudah menjadi keputusan pemerintah pusat. Saya tahu subsidi yang kemarin juga banyak yang salah sasaran,” paparnya.
Gubernur Zainal pun beberapa hari lalu ketika berada di Jakarta sempat meminta kepada Direktur Pertamina, agar BBM subsidi ini dikelola oleh Pemprov Kaltara saja tanpa adanya campur tangan pusat. Dirinya memastikan jika berada di tangan pemerintah daerah akan tertangani dengan baik.
“Saya sampaikan kepada mereka kalau bisa subsidi BBM itu diserahkan kepada provinsi dan kabupaten kota untuk mengelolanya jangan melalui Pertamina. Karena yang mengetahui yang mana membutuhkan, supaya tidak salah sasaran,” jelasnya.
“Karena kalau dititipkan di SPBU itu susah di kontrol, tapi kalau diserahkan kepada pemerintah daerah, Insya Allah semuanya tepat sasaran,” tambahnya.
Tidak hanya itu, dia mengatakan jika pemerintah saat ini, juga akan meluncurkan BBM kepada nelayan. Di mana peruntukannya untuk membantu para nelayan Kaltara untuk tetap produktif mencari rezeki.
“Bantuan BBM kepada nelayan ini supaya mereka tidak terdampak atas kenaikan BBM ini,” katanya.
Tak hanya itu, pihaknya meminta kepada Pertamina agar tidak ketergantungan dengan Storage BBM yang ada di Kabupaten Berau Provinsi Kalimantan Timur. Tapi meminta agar ada storage BBM di Kabupaten Bulungan.
“Kita minta ada storage BBM di Bulungan agar tidak ada kelangkaan BBM lagi,” pungkasnya.(*)
Reporter: Heri Muliadi
Editor: Ramli