benuanta.co.id, BULUNGAN – Bupati Bulungan Syarwani didamping Kepala BPJS Ketenagakerjaan Kabupaten Bulungan Ahmad Bisri secara simbolis menyerahkan Santunan Jaminan Kematian (JKM) dari BPJS Ketenagakerjaan kepada ahli waris, sekaligus keluarga penerima bantuan atas nama almarhum Ahamad Santos yang bekerja sebagai guru di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Tanjung Selor.
“Pemerintah daerah, turut berduka cita, semoga almarhum husnul khotimah, keluarga yang ditinggalkan selalu diberi kesabaran dan ketabahan,” ucap Syarwani kepada benuanta.co.id, Rabu 20 Juli 2022.
Dia mengatakan almarhum mengabdi di Kabupaten Bulungan di bidang pendidikan. Sehingga tidak lepas dari ikatan emosional dari Pemerintah Kabupaten Bulungan maupun dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bulungan.
“Ini merupakan bagian upaya dalam meringankan dan membantu keluarga almarhum, semoga dalam kegiatan usaha dapat dimudahkan,” tutur Syarwani.
Selain menerima santunan jaminan kematian, Bupati Syarwani juga menyerahkan bantuan sembako kepada keluarga almarhum Ahamad Santos.
Sementara itu Kepala BPJS Ketenagakerjaan Bulungan, Ahmad Bisri menuturkan pemberian itu bukan bantuan yang pertama tapi merupakan hak yang harus diberikan.
“Karena beliau juga salah satu peserta BPJS Ketenagakerjaan sudah terdaftar sejak September tahun 2020 lalu. Besaran haknya yang diberikan sebesar Rp 42 juta,” sebut Ahmad Bisri.
Dia menjelaskan bantuan tersebut merupakan implementasi harapan dari Presiden Jokowi melalui Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2021 terkait optimalisasi pelaksanaan Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan.
Dimana dalam arahan tersebut diminta kepada 26 menteri dan lembaga termasuk BPJS dan Gubernur dan Bupati untuk bisa mengimplementasikan memaksimalkan program jaminan sosial Ketenagakerjaan.
“Alhamdulillah, di Bulungan itu sendiri oleh Kepala Disdikbud Bulungan, telah menerbitkan surat edaran turunan dari arahan Presiden. Seluruh sekolah yang mempunyai tenaga kerja honorer itu wajib terlindungi dalam program kita, jadi ini bentuk hadirnya negara melalui Bupati Bulungan turun lagi ke Disdikbud,” paparnya.
Ahmad Bisri menjelaskan, untuk jaminan sosial itu ada 4 perlindungan yaitu perlindungan kecelakaan kerja, jaminan kematian, jaminan hari tua dan jaminan pensiun. Ditambah 1 jaminan kehilangan pekerjaan.
“Di Bulungan itu kita masif melakukan sosialisasi dengan Dinas Perikanan itu sosialisasi door to door ke desa-desa itu kurang lebih sudah ada 300 nelayan sudah terlindungi oleh program kita, tapi baru didaftarkan itu jaminan kecelakaan kerja dan jaminan kematian,” bebernya.
“Untuk petani juga sudah, kemarin itu di Pimping sosialisasinya, datanya kisaran 200 orang sudah terlindungi. Ini masih angka kecil, ini kita terus gencarkan,” tambahnya.
Terkait target untuk petani dan nelayan untuk dapat perlindungan jaminan sosial. Setidaknya nelayan Bulungan ada 3.400 orang, sedangkan untuk petani masih dikoordinasikan dengan Dinas Pertanian.
“Kebanyakan mereka bukan tidak mau tapi tidak tahu makanya kita masif sosialisasi. Untuk guru dari dana BOS itu iurannya hanya Rp 10.800 dan nelayan petani itu Rp 16.000, seperti nelayan itu beberapa sudah mengalami risiko laka, sehingga pengobatannya itu tidak terbatas biaya pengobatannya itu unlimited,” pungkasnya. (*)
Reporter: Heri Muliadi
Editor: Yogi Wibawa