benuanta.co.id, NUNUKAN – Sebagai pulau terdepan di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara) sekaligus berbatasan langsung dengan Malaysia. Pulau Sebatik memiliki monumen Tugu Garuda Perkasa yang ikonik sekaligus bersejarah dalam pembangunannya.
Jauh sebelum tugu setinggi 2 meter itu berdiri kokoh seperti sekarang. Dulunya, siapapun yang memijakkan kaki di Sebatik hanya melihat patok sebagai batas wilayah Indonesia-Malaysia, tak ada ada ikon khusus menandakan kebesaran Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di daerah perbatasan. Sehingga muncul lah gagasan membangun Tugu Garuda Perkasa yang bisa dilihat khalayak luas hingga saat ini.
Camat Sebatik Utara, Zulkifli mengatakan pembangunan Tugu Garuda Perkasa yang terletak di Desa Seberang ini didasari tiga konsep utama. Yaitu Pulau Sebatik merupakan salah satu daerah di Indonesia yang sering dikunjungi pejabat pusat dan provinsi. Kemudian untuk mempertebal jiwa nasionalisme seluruh masyarakat di tapal batas Indonesia-Malaysia dan menjadikan ikon perbatasan.
Tugu Garuda Perkasa ini dibangun tahun 2012, yang saat itu bertugas di wilayah perbatasan Satuan Tugas Marinir Ambalat XIV di Komandoi Kapten Marinir Suherman.
“Setelah melakukan perundingan bersama, kami memilih lokasi dan didapatlah tempat yang strategis yakni di berdekatan dengan kantor Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) di Desa Seberang, Kecamatan Sebatik Utara,” kata Zulkifli kepada benuanta.co.id, Kamis (27/1/2022).
Mendirikan Tugu Garuda Perkasa juga membutuhkan biaya, hal tersebut pula yang menjadi kendala lantaran Bupati yang menjabat pada tahun 2012 lalu tak memberikan respon.
“Saat itu Bupati mengatakan pembangunan tugu hal yang biasa, tidak ada yang istimewa dia bilang. Saat itu juga Komandan Kompi (Suherman) menyampaikan dengan muka lesu kepada kami tidak ada respon Bupati. Karena tidak mendapat respon, kami berinisiatif untuk tetap membangun Tugu Garuda Perkasa dengan cara swadaya,” jelasnya.
Tak putus asa, Satgas Marinir Ambalat XIV yang memiliki keahlian membuat patung dibantu oleh masyarakat di 5 kecamatan di Pulau Sebatik bersatu melakukan pembangunan secara swadaya. Terhitung sejak Juni 2012 dan rampung hanya dalam kurun waktu sebulan.
“Karena saling bantu membantu akhirnya swadaya yang dilakukan itu jadi juga, pada saat mendekati hari 17 Agustus 2012. Sebelum 17 Agustus kita luncurkan Tugu Garuda Perkasa yang saat itu kita undang adalah Wakil Bupati Nunukan Hj. Asmah Gani,” terangnya.
Karena saat itu Wakil Bupati Nunukan Hj. Asmah Gani dinobatkan sebagai Irup upacara di pulau Sebatik. Prasasti yang ada di Tugu Garuda Perkasa juga menggunakan nama Wakil Bupati, karena saat itu Bupati tidak setuju terhadap pembangunan tugu yang kini menjadi lokasi wisata.
Lebih dari sepuluh tahun sudah Tugu Garuda Perkasa menjadi monumen bersejarah, hingga menjadi lokasi favorit masyarakat menghabiskan waktu di akhir pekan. Di lokasi tersebut, kini sudah dibangun lagi patok edukasi yang dikerjakan hanya satu pekan. Tujuannya untuk memperkenalkan kepada masyarakat jenis-jenis patok yang ada di perbatasan, patok ini juga diwacanakan sebagai wisata edukasi ke depannya. (*)
Reporter : Darmawan
Editor : Yogi Wibawa