Jakarta – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat menggelar Anugerah Kebudayaan Tahun 2022 bagi bupati/wali kota di Indonesia.
Ketua Pelaksana AK PWI Yusuf Susilo Hartono dalam siaran persnya, di Jakarta, Sabtu, mengatakan setiap bupati/wali kota yang mengikuti AK-PWI 2022 harus mendaftarkan diri dan mengirim proposal 25-30 halaman.
Di dalam proposal itu, lanjut dia, berisi lima hal pokok, yakni biodata ringkas bupati/wali kota dan gambaran singkat daerah, serta prestasi nasional/internasional; berbagai program terobosan/inovasi untuk memenangkan kesehatan, kemanusiaan dan perilaku baru berbasis informasi dan kebudayaan.
Selain itu, objek pemajuan kebudayaan yang mana, dari Pokok-pokok Pemikiran Kebudayaan daerah (PPKD) yang digunakan untuk menunjang terobosan/informasi. “Apakah manuskrip, kesenian, tradisi lisan, teknologi tradisional, atau lainnya,” tutur Yusuf.
Serta, pengelolaan wartawan/media massa/ medsos untuk menunjang perwujudan perilaku baru; dan daftar link rujukan masing-masing bab. Dilengkapi lampiran PPKD lengkap.
Sedangkan video, merupakan pendukung proposal. Durasinya 7-10 menit. Format Mp4, resolusi 720-1080. Dikirim ke pwianugerahkebudayaan@gmail.com.
Menurut dia, tradisi lisan, adat istiadat dan modal kultural lainnya, bisa menjadi bahan proposal Anugerah Kebudayaan-PWI 2022.
“Tentu saja semua modal kultural itu sangat berguna dari pembuatan proposal,” kata Yusuf dalam sosialisasi Anugerah Kebudayaan (AK) PWI Pusat untuk Bupati/Wali Kota pada HPN 2022 secara daring, Kamis (16/9).
Adapun tema AK PWI 2022 adalah “Memenangkan Kesehatan, Kemanusiaan, dan Mewujudkan Perilaku Baru, Berbasis Informasi dan Kebudayaan”.
Yusuf menambahkan, masing-masing bupati/wali kota telah memiliki pengalaman lapangan, sehingga bisa mempertimbangkan tema.
Pendaftaran dibuka sejak 1 September – 1 November 2021. Proses penjurian berlangsung 3-25 November 2021 oleh Tim Juri yang terdiri dari akademisi, pengamat seni/budaya, praktisi seni, dan wartawan kebudayaan.
Tanggal 29-30 November 2021, presentasi dan verifikasi 10 bupati/wali kota yang proposal dan videonya terbaik.
Sementara pada 1 Desember 2021, Pengumuman Nominasi Calon Penerima AK-PWI 2022 dan pada 9 Februari 2022 Penerimaan AK-PWI dalam HPN 2022 di Kendari, Sulawesi Tenggara.
Sementara itu, Ketua Umum PWI Pusat Atal S. Depari, dalam sambutannya mengingatkan bahwa UNESCO tahun 2017 menyatakan bahwa Indonesia merupakan negara adidaya di bidang kebudayaan.
“Oleh karenanta melalui AK-PWI ini kita ingin mencari bupati dan wali kota yang mumpuni dalam bidang kebudayaan,” ujarnya.
Ketua Panitia HPN Auri Jaya menambahkan, pilihan tema kali ini merupakan momentum menarik, terutama dalam mencari terobosan perilaku baru berbasis informasi dan kebudayaan, pada masa pandemi dan pasca-pandemi. (ant)