Kabul – Taliban meminta seluruh tenaga kesehatan perempuan kembali bekerja, kata juru bicara Taliban, Jumat (27/8), di tengah meningkatnya tekanan terhadap layanan publik lantaran banyak warga Afghanistan yang terlatih dan berpendidikan melarikan diri dari negara tersebut.
Kaum perempuan selama ini dihalangi pergi bekerja dan bahkan diusir dari kantor mereka, sehingga memicu kekhawatiran bahwa Taliban akan menerapkan lagi sikap pemerintahan mereka terdahulu sebelum 2001 ketika kaum perempuan tidak diizinkan bekerja.
Namun, komplain yang terus berdatangan bahwa sistem kesehatan rapuh yang kekurangan staf tampaknya telah mendorong pembalikan sikap.
“Kementerian Kesehatan Masyarakat Emirat Islam memberi tahu seluruh pekerja perempuan di pusat dan provinsi bahwa mereka harus bekerja secara rutin,” kata juru bicara Zabihullah Mujahid melalui pernyataan.
“Mereka tidak akan menghadapi rintangan dari Emirat Islam untuk menjalankan tugasnya,” kata jubir.
Semenjak menyerbu Kabul pada 15 Agustus, Taliban berjuang untuk mengaktifkan kembali layanan dasar karena banyak spesialis yang berasosiasi dengan pemerintah dukungan Barat bergabung dalam eksodus ke luar dari Afghanistan atau tetap berada di rumah lantaran takut akan ada tindakan balasan.
Taliban siap ambil alih bandara Kabul
Pasukan Taliban sudah berada di bandara Kabul dan siap mengambil alih kendali secara penuh awal pekan ini segera setelah pasukan Amerika Serikat angkat kaki, menurut dua tokoh senior Taliban pada Jumat (27/8).
Salah seorang komando senior menyebutkan pasukan Taliban telah menguasai sebagian besar bandara,”bukan hanya sebagian kecil tempat warga Amerika masih berada.”
Pejabat senior lainnya mengatakan pasukan siap mengambil alih (bandara) secara penuh. Ia menambahkan, “Ini hanya masalah beberapa waktu lagi.”
“Begitu warga Amerika angkat kaki, mereka hanya perlu memberi kami sinyal dan kami akan mengambil alih,” katanya.
Belum ada komentar langsung dari juru bicara resmi kelompok Taliban. (ant)