Oleh :
Niky Asmodiwati, S. Pd.
Guru Bahasa Indonesia SMP Negeri 3 Tarakan
Kalimantan Utara
MENYUSUN strategi agar pembelajaran dapat berjalan dengan maksimal merupakan salah satu tugas penting yang harus dilakukan oleh guru. Guru tidak hanya dituntut menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa saja, melainkan guru harus memastikan bahwa pembelajaran yang dilakukan oleh siswa berkesan sehingga tujuan dan hakikat belajar dapat tercapai.
Menyusun strategi pembelajaran tidak terlepas dari model dan penerapan pendekatan yang digunakan untuk menyampaikan materi. Pembelajaran Bahasa Indonesia di tingkat menengah pertama sangat erat dengan keberadaan teks yang digunakan dalam aktivitas pembelajaran. Banyak kompetensi dasar yang harus dicapai siswa melalui teks yang disajikan dalam sejumlah materi. Salah satunya pada teks eksposisi kelas VIII semester ganjil.
Pembelajaran teks eksposisi kelas VIII semester ganjil pada kompetensi dasar 4.8 menyajikan teks eksposisi membutuhkan sejumlah informasi dan data yang akurat dalam penyajiannya. Ruang lingkup pembahasan teks yang luas dan beragam tema membuat siswa berpikir kritis pada aktivitas pembelajaran. Berdasarkan hal tersebut, guru dapat menentukan pendekatan yang tepat dalam aktivitas pembelajaran. Tentu pendekatan yang dapat dipertimbangkan oleh guru ialah pendekatan berbasis teks.
Melalui pendekatan berbasis teks, siswa akan lebih mudah dalam melaksanakan langkah pembelajaran karena pada dasarnya pelajaran Bahasa Indonesia sangat erat hubungannya dengan teks. Pendekatan berbasis teks mendorong pembelajar untuk membaca dan membaca. Pada pembelajaran berbasis teks di kelas, siswa dituntut untuk memahami setiap jenis teks kemudian mendemonstrasi struktur isi dan bahasanya. Hal penting dalam tahapan pembelajaran jangan membawa siswa langsung pada pokok pembahasan teks model tanpa upaya menciptakan kondisi perantara. Pada tahap pertama kegiatan kegiatan membangun konteks dengan memberikan pengetahuan dasar terlebih dahulu kepada siswa dan dilanjutkan dengan tahap pemodelan teks. Guru mengenalkan nilai, tujuan sosial, struktur, serta ciri-ciri bentuk, termasuk ciri kebahasaan yang menjadi penanda teks yang akan diajarkan. Tahap berikutnya adalah kerja sama membangun teks. Kegiatannya dapat mencakup kegiatan membangun nilai, sikap, dan keterampilan melalui teks yang utuh secara bersama-sama. Tahap terakhir membangun teks secara mandiri.
Penerapan pembelajaran berbasis teks ini akan lebih maksimal dan tidak monoton jika guru mampu mengolaborasikan media atau teknik pembelajaran yang menarik, sehingga dalam melaksanakan aktivitas pembelajarannya siswa merasa senang dan nyaman. Guru harus kreatif dan inovatif dalam menyusun strategi pembelajaran yang digunakan.(*)