TANA TIDUNG – Pemerintah Kabupaten Tana Tidung (KTT) menerima kunjungan kerja (Kunker) dan silaturahmi dari Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Deddy Yevri Hanteru Sitorus, Rabu, 17 Maret 2021.
Kegiatan dilaksanakan di Gedung Pendopo Djaparudin dan dihadiri langsung Bupati Tana Tidung, Ibrahim Ali, Wakil Bupati Tana Tidung, Hendrik, Dandim 0914/TNT, Ketua dan Anggota DPRD KTT, Kepala OPD, Camat, Kepala Desa, Tokoh Agama, Tokoh Adat, tokoh Pemuda, serta tokoh Pemuda KTT.
Dalam sambutannya, Bupati Tana Tidung mengucapkan selamat datang Kepada Dedi Yevri Sitorus atas kunjungannya ke Tana Tidung. “Saya memiliki program untuk visi misi saya yang dituangkan di dalam RPJMD kami, salah satu program tersebut adalah pembangunan Pusat Pemerintahan, karena sudah 13 tahun KTT belum punya pusat Pemerintahan,” jelasnya.
Namun untuk membangun pusat pemerintahan, saat ini pemerintah mengalami kendala. Salah satu kendala tersebut dijelaskan Bupati adalah tentang penguasaan lahan. Sebab saat ini hampir 73 persen daerah di KTT dikuasai perusahaan.
Mengenai hal itu, Ibrahim Ali meminta kepada Deddy Yevri Hanteru Sitorus dapat membantu Pemerintah Daerah Tana Tidung menyelesaikan permasalahan di KTT.
Sementara itu, pria akrab disapa Bang Deddy itu dalam sambutannya membenarkan bahwa hampir 73 persen Daerah di KTT memang dikuasai pemegang Hak Guna Usaha (HGU). “Untuk itu saya berharap kedepan ada jalan keluar untuk mengatasi permasalahan tersebut,” ujarnya.
“Perlu saya sampaikan bahwa negara kita untuk sekarang tidak dapat bermanuver di bidang anggaran, karena dari Rp 2.000-an triliun anggaran APBN kita hampir Rp 800 triliun dipakai untuk melawan pandemi covid-19, selebihnya dipakai untuk kebutuhan-kebutuhan dasar, agar pemerintahan dapat berjalan,” imbuhnya.
Untuk itu ia berharap Pandemi ini dapat segera teratasi dan Ia juga berharap pemberian vaksinasi di KTT dapat terlaksana, sehingga kedepan Ekonomi di Indonesia dapat segera membaik. “Saya sudah menjalani vaksinasi dan sampai sekarang sehat walafiat. Jadi untuk itu saya berharap masyarakat tidak ragu untuk divaksin,” harapnya.
Dijelaskannya, jika nanti sudah menjalani vaksinasi, penerapan Protokol Kesehatan (Prokes) tetap harus dilakukan, sebab pemberian vaksin tidak menjamin 100 persen kebal terhadap virus corona.
“Kita di Kalimantan Utara (Kaltara) patut bersyukur karena kita punya proyek strategi Nasional, yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Sungai Kayan, yang kalau nanti berhasil dibangun, maka itu nanti akan menjadi PLTA terbesar di Asia Tenggara, karena kapasitasnya itu sebesar 9.000 Mega Watt, dan akan dibangun juga pelabuhan besar di Tana Kuning dan Mangkupadi,” ungkapnya.
“InsyaAllah itu bisa membuka lapangan pekerjaan, dan meningkatkan ekonomi masyarakat, dan dengan sendirinya akan meningkatkan pendapatan masing-masing Kabupaten di Kaltara,” sambungnya. (*)
Reporter : Dwi
Editor : Nicky Saputra