TANA TIDUNG – Dengan semakin meningkatnya kasus Covid-19 di Kabupaten Tana Tidung (KTT), yang mana kasus positif Covid-19 juga terjadi di Kecamatan Muruk Rian dan Kecamatan Betayau.
Dengan adanya penambahan kasus tersebut, sudah mengubah status dua kecamatan di KTT itu dari zona hijau ke zona kuning. Dengan berubahnya status, maka proses pembelajaran tatap muka di sekolah yang sudah dilaksanakan sejak Oktober tahun 2020 lalu, terpaksa harus dievaluasi kembali dan menunggu izin dari Satgas Covid-19.
“Kita akan kaji ulang sekolah yang ada di dua kecamatan itu, ini masih menunggu izin dari Satgas Covid-19. Sebab kita harus mengetahui dengan pasti terkait keamanan dan keselamatan anak-anak nantinya,” kata Kapala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) KTT, Jafar Sidik.
Dikatakannya, sudah empat bulan pembelajaran tatap muka dilakukan oleh sekolah-sekolah yang ada di Kecamatan Betayau dan Kecamatan Muruk Rian. Bahkan pengawasan juga diperketat agar tidak terjadi kecolongan penularan Covid-19.
“Dua kecamatan ini masuk zona kuning akan tetapi masih ada harapan pembelajaran tatap muka tetap dilakukan. Meski berisiko namun dengan jaminan pengawasan ketat dan protokol kesehatan akan lebih diperketat nantinya,” ungkapnya.
Diakuianya, mengingat pembelajaran jarak jauh (PJJ) sebagai solusi di masa pandemi tidak berjalan sebagaimana mestinya, alias tidak terlalu efektif karena diketahui anak-anak menjadi tidak produktif. Maka itu protokol kesehatan akan diperketat.
“Kesusahan kita di dua kecamatan ini infrastruktur pendukung seperti jaringan internet ini sangat susah. Murid dan orangtuanya mengalami kesulitan menyesuaikan diri belajar di tengah pandemi,” jelasnya.
Anak didik dianggap sulit berkonsentrasi dan orang tua kesulitan melakukan pendampingan. Termasuk guru dan pihak sekolah mengalami kendala baik dalam hal komunikasi, beban jam mengajar hingga penyelesaian kurikulum.
“Kita juga berharap dua kecamatan ini akan ada solusi dalam menghadapi masalah jaringan ini, ini juga akan menjadi fokus kami bagaimana memecahkan dan mencari solusinya. Apalagi di tengah pandemi sekarang,” harapnya.(*)
Reporter: Dwi Widdyaswiranata
Editor : M. Yanudin