TARAKAN – Belum terdapat penambahan kasus positif maupun pasien sembuh dari Covid-19, Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Covid-19 Tarakan mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap transmisi Airborne, Selasa 14 Juli 2020
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Covid-19 Tarakan, dr. Devi Ika Indriarti, M. Kes mengatakan terkait update transmisi Covid-19 terdapat kemungkinan transmisi SARS-CoV2 melalui airborne walaupun tanpa terdapatnya tindakan atau prosedur medis yang menghasilkan aerosol.
Hal ini diketahui melalui Surat himbauan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), pada 9 Juli 2020, WHO mengeluarkan panduan terbaru terkait cara transmisi SARS-CoV2.
“Perbedaan signifikan penularan airborne dan droplet yaitu airborne dapat menular pada jarak lebih dari 1 meter sedangkan droplet kurang dari 1 meter, dan airbome bertahan lama diudara sedangkan droplet tidak bertahan lama di udara,” ujarnya kepada awak media, Selasa 14 Juli 2020
Tentunya ini sangat berimpilikasi terhadap pencegahan dan pengendalian terhadap Covid-19 karena transmisi airborne dan droplet sangat berbeda.
“Himbauan ini didasarkan atas adanya penelitian-penelitian eksperimen sebelumnya seperti adanya penelitian yang menunjukkan penularan airborne terjadi ketika terdapat tindakan yang menghasilkan aerosol,” jelasnya.
Setelah tindakan nebulizer dengan tenaga tinggi jet, satu penelitian eksperimen menunjukkan RNA virus SARS-CoV2 berada di sampel udara dalam aerosol selama 3 jam dan penelitian ini menunjukkan 16 jam dan masih ditemukan virus yang masih bisa bereplikasi jika masuk ke dalam sel.
Hal tersebut dilakukan secara eksperimen yang menginduksi aerosol yang tidak terjadi pada kondisi batuk pada manusia secara normal. Penelitian-penelitian yang telah dilakukan masih perlu dilakukan studi lebih lanjut.
“Oleh karena itu, WHO menyatakan kemungkinan terdapatnya penularan secara airborne pada kondisi ruang tertutup (indoor), ramai, dan ventilasi yang kurang baik. Namun, WHO belum menyatakan secara pasti jika Covid-19 menular secara airbome,” tutur dr. Devi.
Dengan terdapatnya risiko penularan secara airborne, terutama pada ruangan tertutup, Perhimpunan Dokter Paru Indonesia diimbau :
• Tetap waspada dan tidak panik.
• Menghindari keramaian baik di tempat tertutup maupun tempat terbuka.
• Menggunakan masker dimana saja dan kapan saja bahkan dalam ruangan, menciptakan ruangan dengan ventilasi yang baik (jendela dibuka sesering mungkin).
• Tetap menjaga kebersihan tangan serta hindari menyentuh wajah sebelum cuci tangan.
• Tetap menjaga jarak pada aktivitas sehari-hari.
Berikut perkembangan kasus Covid-19, Selasa 14 Juli 2020 :
• ODP (Orang Dałam Pemantauan) : 405 orang.
• OTG (Orang Tanpa Gejala) : 268 orang.
• PDP (Pasien Dalam Pemantauan) : Tidak ada.
• Kumulatif pasien positif Covid-19 : 87 orang.
• Pasien positif Covid-19 : 17 orang.
• Pasien sembuh : 70 orang.
Reporter : Matthew Gregori Nusa
Editor : Ramli