TANA TIDUNG – Jelang bulan Ramadan, harga bahan pokok, bumbu dapur dan sayuran mulai merangkak naik di wilayah Kabupaten Tana Tidung. Seperti halnya gula pasir, minyak goreng, dan cabai.
Harga gula pasir yang semula Rp 16.000 per kilogram menjadi Rp 18.000 per kilogram. Minyak goreng yang semula Rp 14.000 per liter menjadi Rp 16.000 per liter (merek tertentu). Harga cabai mengalami kenaikan, harga rata-rata Rp 20.000 hingga Rp 40.000 per kilogramnya. Sedangkan wortel mengalami kenaikan harga dari Rp 40.000 per kilogram menjadi Rp 45.000 per kilogram.
Kendati demikian, kenaikan harga minyak goreng dan gula pasir tidak dialami semua warung maupun toko. Hal ini dibenarkan oleh Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi (Disperindagkop) dan UKM, Hadi Aryanto.
“Gula pasir dan minyak goreng memang naik ya, bahan pokok lainnya seperti beras masih stabil,” ujar Hadi.
Kenaikan harga gula pasir dan minyak goreng disebabkan oleh tidak diproduksi sendiri, melainkan mengimpor dari Sulawesi. Sama halnya dengan cabai rawit.
“Yang buat harganya naik ini karena kita ambil dari luar, kebanyakan kita itu ambil dari Sulawesi. Di samping itu juga kenaikan ini karena ada corona, jadi transportasi untuk membawa bahan-bahan itu jadi agak sulit,” terang Hadi.
Kata Hadi, meskipun harga dari bahan-bahan tersebut naik, stok persediaan masih cukup hingga bulan Juni.
“Meskipun naik ya, tapi stok kita itu masih cukup sampai Juni nanti. Dan kita berencana akan operasi pasar juga,” ujarnya.(*)
Reporter : Herdiyanto Aldino Bachri
Editor: M. Yanudin