BULUNGAN – Sempat dilirik partai politik (Parpol) lantaran dinilai menjadi figur yang ideal untuk maju di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kaltara 2020 mendatang, Rektor Universitas Kaltara (Unikaltar), Prof. Abdul Jabarsyah Ibrahim menegaskan tak akan turut andil menjadi calon pada Pilgub Kaltara maupun Pilbup Bulungan. “Tidak, tidak mau,” ujar Abdul Jabarsyah Ibrahim kepada benuanta.co.id, Rabu (20/11/2019).
Penolakan untuk ikut berpolitik tersebut bukan tanpa sebab. Selain persoalan etika, ia mengakui urusan dalam mengelola pemerintahan tak bisa dianggap remeh. “Kasihan komunitas warung kopi kalau aku tinggalkan,” katanya sembari bercanda.
“Soal etika, aku bukan orang yang berkeringat di dunia politik. Aku juga tidak punya kemampuan untuk mengelola pemerintahan. Kalau jadi kepala daerah harus orang yang hebat. Kalau soal bangun jalan dan gedung banyak yang bisa. Tapi mengelola masyarakat itu yang susah,” sambungnya.
Selain itu, ia beranggapan bahwa perjalanan memajukan Kaltara, juga bisa dilakukan melalui bidang pendidikan untuk peningkatan kualitas SDM yang selama ini belum terwujud.
“Tugas aku untuk mengangkat harkat masyarakat Kaltara melalui pendidikan tinggi bermutu belum terwujud,” katanya.
Dari penolakan keras untuk terjun berpolitik, tampaknya begitu disadari parpol. Sebab ia juga menyebut dirinya belum pernah ditawari secara langsung oleh pihak parpol. “Belum pernah, dan tidak mau,” tutupnya.(*)
Reporter : Yogi Wibawa
Editor : M. Yanudin