Mimpi Besar yang Harus Dirasakan Warga Kaltara
TARAKAN – Jika menyebut nama dr Jusuf Serang Kasim atau lebih akrab dikenal Jusuf SK atau JSK, kita akan terbawa ke dalam jalan panjang sang dokter. Lahir sebagai anak muda berbakat, pria ini tumbuh menjadi politisi andal milik Kalimantan Utara (Kaltara). Tercatat, 2 periode memimpin Tarakan, hasil kerjanya tak bisa dinafikan sebagai karya besar.
Atas berbagai karyanya selama memimpin Kota Tarakan hingga berjuluk The New Singapore itulah, Koran Benuanta berusaha mendatangi kediaman JSK di Jalan Mulawarman, Kelurahan Karang Anyar Pantai. Kepada wartawan, JSK pun berbagi cerita soal kehidupan dan jalan politiknya.
Bagi awak media, JSK adalah sosok tokoh yang mudah ditemui dan sambutannya selalu hangat. Usai menunggu beberapa saat, kerabat JSK mengarahkan Koran Benuanta masuk ke ruang kerja JSK. Seperti sedang menunggu kerabat jauh, JSK menyambut Koran Benuanta sangat ramah.
“Ada apa Ananda? Apa yang bisa Ayahnda bisa bantu?” sambutnya dengan sebuah pertanyaan yang biasa disampaikannya kepada awak media. ‘Ayahanda’ adalah panggilan khusus untuk awak media dan masyarakat yang menemui JSK. Sementara Ananda adalah sebutan dari JSK yang menemuinya. Sebutan itu rutin sejak lama.
Setelah memahami maksud kedatangan Koran Benuanta, JSK pun melempar senyum yang tak biasa. Pasalnya, kata dia, sejauh ini aktivitas yang dilakukannya tidak ada yang istimewa. Terkait aktivitas politik, dia menyebutnya biasa lantaran sudah menjadi kegiatan rutin sejak lama pula.
Saat ini, beber JSK, dia bersama tim yang sudah dibentuk sedang menunaikan kewajiban-kewajiban yang disampaikan Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai syarat bakal calon Gubernur Kaltara.
Melalui aktivitas timnya tersebut, JSK kembali menekankan bahwa dirinya sangat serius maju dalam proses Pemilihan Gubernur (Pilgub) Kaltara tahun depan. Dia juga menegaskan, kembali menjadi pesaing petahana, Irianto Lambrie dalam Pilgub Kaltara kali ini adalah dorongan banyak pihak, termasuk sang isteri. Pernah kalah di Pilgub Kaltara, bahkan pernah tumbang di Pilgub Kaltim sebelumnya tak membuatnya jera bertarung demi kemajuan Kaltara.
“Isteri saya sangat mendukung. Artinya, jika niatnya tulus untuk kepentingan masyarakat banyak, ya didukung penuh,” ungkap JSK.
Dia pun menepis anggapan orang yang meragukan usianya dalam memimpin Kaltara yang cukup luas dan masalahnya kompleks. Lantas apa yang membuat JSK ‘penasaran’ lalu kembali ikut kontestasi ini? “Kalau pemerintahan berjalan sangat normal, rakyat makin sejahtera dan sebagainya, infrastruktur memadai, terutama marwah NKRI di perbatasan berjalan dengan baik, saya mungkin tidak akan melangkah. Saya mungkin sudah waktunya istirahat. Namun selama hampir 7 tahun, kita tidak pernah melihat sesuatu yang spektakuler. Kondisi itu yang mendorong saya untuk maju karena ingin berbuat (untuk Kaltara),” tegasnya.
Sebenarnya, papar JSK, mimpinya untuk Kaltara sangat sederhana. Yang pertama, kata dia, Kaltara harus setara dengan provinsi lain yang sudah lama berdiri. Kedua, sumber daya alam Kaltara yang melimpah harus berdaya guna untuk kesejahteraan masyarakat Kaltara. Ketiga, masalah pendidikan harus memadai dan sasarannya harus tetap dan dirasakan seluruh lapisan masyarakat.
Keempat, lanjut JSK, anak-anak yang kurang mampu selama ini tak seluruhnya tersentuh tangan pemerintah. “Itulah beberapa poin garis besar yang saya cita-citakan sejak dulu. Dan bagaimana perekonomian bisa bangkit dan berkembang? Dan bagaimana lingkungan hidup bisa terpelihara. Dan mesin-mesin infrastruktur bisa berjalan dengan baik. Kira-kira sekilas itulah tadi yang saya mimpikan sejak dulu dan harus saya kejar untuk saya berikan untuk masyarakat Kaltara,” ungkapnya. (rm)