benuanta.co.id, NUNUKAN – Kembalinya Pekerja Migran Indonesia (PMI) secara ilegal ke Malaysia kembali menjadi sorotan.
Kepala BP3MI Kalimantan Utara (Kaltara), Kombes Pol F. Jaya Ginting mengungkapkan, ada dua masalah utama yang mendorong PMI kembali melakukan perjalanan ilegal ke negeri jiran tersebut, yaitu masalah cinta dan kesulitan hidup di Indonesia.
Menurut Ginting, banyak PMI yang kembali ke Malaysia karena alasan pribadi, seperti ingin bertemu atau berkumpul kembali dengan keluarga yang tinggal di sana.
“Ada yang karena alasan cinta, mereka memiliki keluarga di Malaysia. Meskipun tahu itu ilegal, mereka tetap memutuskan untuk menyeberang demi bertemu atau berkumpul dengan orang yang mereka cintai,” kata Ginting, Rabu (26/3/2025).
Lebih lanjut, Ginting menjelaskan, para PMI yang kembali secara ilegal sering kali lebih paham dan tahu cara menghindari razia petugas di perbatasan.
“Mereka lebih paham dan tahu bagaimana cara mengelak dari sweeping petugas, karena sudah terbiasa dengan situasi di Malaysia,” jelasnya.
Selain faktor cinta, Ginting juga mengungkapkan adanya masalah sosial ekonomi yang membuat sebagian PMI lebih memilih kembali ke Malaysia secara ilegal. Banyak dari mereka yang tidak tahu bagaimana bertahan hidup di Indonesia setelah terbiasa dengan kehidupan dan pola hidup yang ada di Malaysia.
Beberapa di antaranya bahkan lahir di Malaysia dan merasa lebih familiar dengan kondisi di sana dibandingkan dengan di Indonesia.
“Walaupun secara administratif mereka warga Indonesia, namun mereka tidak mengenal daerah asal mereka. Kehidupan di Malaysia sudah menjadi bagian dari hidup mereka, sehingga situasi keluarga yang mendesak bisa mendorong mereka kembali ke sana, meskipun dengan cara ilegal,” terangnya.
Permasalahan ini menunjukkan bahwa selain masalah ekonomi, terdapat juga masalah emosional dan sosial yang mempengaruhi keputusan PMI untuk kembali bekerja di Malaysia dengan cara yang tidak sah.
BP3MI Kaltara terus berupaya untuk mengedukasi masyarakat dan memberikan pemahaman tentang risiko dan konsekuensi dari bekerja secara ilegal di luar negeri. Pemerintah juga mendorong adanya solusi yang lebih baik untuk mengurangi arus migrasi ilegal ini demi melindungi PMI dan keluarga mereka. (*)
Reporter: Darmawan
Editor: Endah Agustina