TANJUNG SELOR – Berdasarkan survei yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kaltara pada periode Februari 2024, jumlah pengangguran di Provinsi Kaltara mengalami penurunan sebesar 0,09 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Hal itu dikatakan Kepala BPS Kalimantan Utara Masud Rifa’i, jumlah penduduk angkatan kerja yang bekerja mengalami peningkatan yang semula 373 ribu jiwa dari periode yang sama tahun sebelumnya menjadi 358,45 ribu jiwa.
“Jika dilihat dari semester sebelumnya, jumlah penduduk angkatan kerja mengalami perbaikan sebesar 0,78 persen,” katanya Kepala BPS Kaltara, Mas’ud Rifai dalam rilis tertulisnya.
Selain itu, Indikator Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) juga mengalami perbaikan, yang semula berada pada angka 4,10 persen menjadi 4,01 persen. Sejalan dengan kontraksi jumlah penduduk angkatan kerja, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) pada periode laporan mengalami penurunan sebesar 2,51 persen.
Indikator Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) terus melanjutkan tren penurunan sejak pandemi Covid-19. Hal tersebut menunjukkan kondisi perekonomian yang semakin membaik dan sejalan dengan meningkatnya kinerja LU Konstruksi melalui keberlanjutan proyek-proyek Pembangunan di Kaltara, termasuk Pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) KIHI.
Lapangan usaha yang paling banyak menyerap tenaga kerja pada Februari 2024 lalu adalah pertanian dengan persentase sebesar 31,36 persen dari total penduduk yang bekerja, disusul oleh LU Perdagangan Besar dan Eceran (PBE) sebesar 16,29 persen serta Administrasi Pemerintahan sebesar 12,27 persen.
LU Pengadaan Air, Listrik, dan Gas menjadi lapangan pekerjaan utama dengan share terendah yakni 0,24 persen, menurun dibandingkan periode sebelumnya dengan share sebesar 0,53 persen dari total penduduk yang bekerja.
Peran LU Konstruksi mengalami peningkatan dalam menyerap tenaga kerja menjadi 6,7 persen pada periode Februari 2024 setelah sebelumnya hanya menyerap 5,24 persen tenaga kerja. Meningkatnya serapan tenaga kerja pada sektor ini sejalan dengan pertumbuhan sektor konstruksi, perdagangan besar, dan industri pengolahan.
Berdasarkan status pekerjaan, peningkatan tertinggi dialami oleh penduduk dengan status Buruh/Karyawan yang meningkat menjadi 47,04 persen pada periode bulan Februari 2024, setelah pada periode sebelumnya mengalami penurunan sebesar 2,8 persen. Penurunan paling tinggi terjadi pada penduduk dengan status Berusaha dibantu buruh tidak tetap dengan penurunan sebesar 3,05 persen. (dkisp)