benuanta.co.id, TANJUNG SELOR – Hujan deras tidak menghentikan penampilan para talent di malam pertama Musik Alam X Benuanta Fest 2k24, Jumat (20/9) malam. Sempat menunggu hujan sedikit reda, bintang tamu Fiersa Besari tampil dipuncak acara sekitar pukul 22.00 WITA. Para penonton yang sebelumnya berteduh di sejumlah stand, tampak antusias mendekat ke panggung utama.
Tampil Casual dengan kaos hitam dan celana jeans panjang, Fiersa membuka penampilannya dengan lagu berjudul April. Lagu yang menggambarkan kandasnya hubungan percintaan yang baru berjalan tersebut, mampu membuat para penonton terhanyut.
Hujan yang turun menambah kuat makna lirik lagu yang disampaikan. Ratusan penonton bernyanyi bersama meresapi perasaan seorang kekasih yang harus merelakan pujaan hatinya pergi meninggalkan hubungan yang terjalin.
Sebelum melanjutkan ke lagu berikutnya, Fiersa sempat menanyakan permintaan lagu yang diminta penonton. Beragam judul lagu terlontar yang direspons Fiersa dengan memvoting pilihan terbanyak.
“Tapi malam ini jangan celengan rindu ya, kita coba lagu lainnya,” kata Fiersa sembari menyebut sejumlah lagu ciptaannya.
Pelukku untuk Pelikmu akhirnya disetujui untuk dinyanyikan bersama. Berbeda dengan lagu pertama, lagu Pelukku untuk Pelikmu yang dirilis tahun 2019 tersebut, menggambarkan motivasi dan semangat dalam sebuah pelukan untuk menjalani hidup dengan berbagai dinamikanya.
Suara penonton semakin bergemuruh saat menyanyikan lirik berbunyi Kadang Kala tak Mengapa untuk tak Baik-baik Saja. Kita hanyalah manusia wajar jika tak sempurna. Saat kau merasa gundah, Lihat hatimu percayalah, Segala sesuatu yang pelik, Bisa diringankan dengan peluk.
Memasuki lagu ketiga, hujan mulai mereda, senada dengan lagu berjudul Runtuh yang dibawakan Fiersa. Lagu yang populer ketika dibawakan Fiersa dengan Feby Putri tersebut, seakan memahami banyaknya individu yang sedang tetap mencoba bahagia di tengah keadaan tidak baik baik saja.
Sama dengan lagu sebelumnya, nyanyian penonton semakin kencang ketika memasuki bait yang berbunyi Kita hanyalah manusia yang terluka, Terbiasa tuk pura pura tertawa. Namun bolehkah skali saja ku menangis, Ku tak ingin lagi membohongi diri, Ku ingin belajar menerima diri.
Lagu Runtuh menjadi pengantar lagu keempat sekaligus penampilan terakhir Fiersa di panggung Musik Alam X Benuanta Fest 2k24. Sebelum memasuki lagu tersebut, Fiersa kembali berinteraksi dengan penonton nya.
Ia menyampaikan terima kasih kepada Masyarakat Kalimantan Utara yang bersedia datang dan menunggu perform dirinya di atas panggung. Fiersa mengatakan sangat menghargai apresiasi penonton yang sabar menunggu hujan sedikit mereda dan memungkinkan dirinya tampil.
“Terima kasih atas perjumpaan malam ini, terima kasih sudah mau datang dan bernyanyi bersama saya,” ujar Fiersa yang dilanjutkan dengan lagu penutup berjudul Waktu yang Salah.
Dalamnya makna lirik dilagu ini, membuat para penonton menghayati kisah sepasang kekasih dalam hubungan yang kompleks. Dimana keduanya tidak bisa terus bersama karena berada di waktu dan keadaan yang tidak tepat. (*)
Reporter: Ikke
Editor: Ramli