Dipasok dari Luar Daerah, Penyebab Utama Harga Bahan Pokok Terus Fluktuatif

benuanta.co.id,TARAKAN – Harga bahan pokok di pasar Tarakan yang terus berfluktuasi membuat resah masyarakat.

Salah satu pedagang, Parjo, yang sehari-hari menjual mendoan di Jalan Mulawarman, Keluarahan Karang Anyar Pantai menyampaikan kegelisahannya.

Sejak Juli lalu, harga beberapa bahan pokok mengalami kenaikan tajam terutama daun bawang. Sebelumnya, harga daun bawang paling mahal dibanderol Rp 60.000 per kilogram, namun kini telah mencapai Rp 80.000 hingga Rp 100.000 per kilogram. Ia juga mengkritik beberapa pedagang pasar yang dinilainya menaikkan harga tanpa alasan yang jelas.

“Susah mas, kami pedagang kecil. Setiap hari harga bahan pokok berubah-ubah, apa lagi daun bawang yang harganya terus naik,” ujar Parjo saat diwawancarai (22/8/2024).

Baca Juga :  Pelaku Pembunuhan Teman Gegara Disebut ‘Dilan’ Dituntut 10 Tahun Penjara   

Sementara itu, seorang pedagang di Pasar Gusher Tarakan yakni Ita membenarkan beberapa jenis sayuran memang mengalami kenaikan harga.

“Sekarang ini harga labu dan daun bawang sedang naik, tapi biasanya ini cuma sementara. Dalam 2-3 hari ke depan, harga akan normal lagi kalau kapal yang membawa pasokan dari Makassar sudah tiba di Tarakan,” jelas Ita.

Menurutnya, kenaikan harga ini wajar terjadi saat stok barang terbatas dan menyebabkan persaingan antar pedagang semakin ketat. “Misalnya labu, sedikit saja yg jual sekarang, jadi wajar kalau harganya naik,” tandasnya.

Baca Juga :  Kasus Kejahatan di Perairan Tarakan Sepanjang Tahun 2024 Menurun

Terpisah, Kepala Bidang Pengembangan Perdagangan Disdagkop dan UMKM Tarakan, Erni Mardi Astuti menjelaskan ketergantungan pasokan dari luar daerah menjadi salah satu penyebab utama fluktuasi harga.

“Sebagian besar kebutuhan sayur-mayur di Tarakan didatangkan dari Sulawesi melalui kapal. Saat stok menipis dan kapal belum tiba, harga otomatis naik,” jelas Erni, Senin (26/8/2024).

Kapal yang membawa pasokan ini biasanya datang ke Tarakan sekitar dua kali sebulan. “Situasi ini membuat pedagang dan konsumen harus sabar menunggu kedatangan kapal agar harga bisa kembali stabil,” tambahnya.

Selain itu, Erni juga menuturkan, kondisi cuaca yang tidak menentu dapat mempengaruhi harga jual dari petani lokal.

Baca Juga :  Dinsos Tarakan akan Segera Pulangkan Korban TPPO

“Jika terjadi gagal panen akibat cuaca buruk, harga di pasar otomatis akan naik. Selain itu, juga kalau menjelang Natal dan tahun baru, banyak petani yang pulang kampung, sehingga pasokan sayuran berkurang dan harga naik,” tutupnya. (*)

Repoter: Maqbul Ambung

Editor: Yogi Wibawa

TS Poll - Loading poll ...
Coming Soon
Calon Pemimpin Kaltara 2024-2029 Pilihanmu
{{ row.Answer_Title }} {{row.tsp_result_percent}} % {{row.Answer_Votes}} {{row.Answer_Votes}} ( {{row.tsp_result_percent}} % ) {{ tsp_result_no }}

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *