Siklon Tropis Terdeteksi di Laut Filipina, BMKG Tarakan Beberkan Dampaknya

benuanta.co.id, TARAKAN – Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Tarakan memprediksi akan adanya perubahan cuaca hingga tiga hari ke depan.

Forecaster BMKG on Duty, Muhammad Hermansyah mengatakan hal ini bukan disebabkan karena fenomena pancaroba atau peralihan musim di suatu daerah. Lantaran wilayah Kaltara yang tidak mengenal musim. Melainkan, disebabkan oleh dua faktor.

Pertama, terdeteksinya siklon tropis aktif di laut Filipina yang memberikan dampak tidak langsung terhadap pola angin di wilayah Kaltara.

“Sehingga memicu pertumbuhan awan hujan yang lebih dibanding sebelumnya. Inilah yang menyebabkan potensi hujan tiga hari ke depan di wilayah Kaltara,” katanya, Ahad (26/5/2024).

Baca Juga :  Puluhan WBP Lapas Tarakan Dapatkan Remisi Natal 2024

Kedua, adanya fenomena Madden Julian Oscillation (MJO) yang aktif di wilayah Indonesia termasuk Kaltara. Adapun turunnya hujan tiga hari ke depan diprediksi dengan intensitas ringan hingga lebat, namun potensi cuaca ekstrem seperti hujan lebat dan angin kencang juga dimungkinkan terjadi.

“Kalau beberapa waktu lalu kita deteksi siklon ini masih bibit, tapi pada pagi ini sudah menjadi siklon tropis. Beberapa wilayah Kalimantan itu terdampak, di Kalbar, Kalteng, Kaltim, Kaltara, Sulteng, Gorontalo, Sulut dan Maluku Utara,” bebernya.

Baca Juga :  UMSK Kota Tarakan Masih Belum Capai Kesepakatan

Lebih jauh dijelaskan Herman, dalam tiga hari ke depan, rentang waktu terjadinya hujan di wilayah Kaltara bervariasi. Dapat terjadi, malam, dini hari hingga pagi hari. Namun, pada hari ini potensi hujan terpantau tidak merata.

Adapun puncak curah hujan tertinggi setiap tahunnya di Kaltara terjadi pada April – Mei 2024 dan November – Desember 2024.

“Kita ini hujannya sepanjang tahun, tapi ada periode hujan tertinggi. Biasanya untuk wilayah sekitar equator seperti Kalimantan,” imbuhnya.

Untuk tiga hari ke depan, BMKG Tarakan memprediksi suhu terendah berada di rata-rata 24 derajat celsius. Lain halnya untuk wilayah Kaltara bagian barat seperti Long Bawan dan Krayan bisa mencapai suhu terendah rerata 20 derajat celcius.

Baca Juga :  Bandara Juwata Prediksi Peningkatan Penumpang 5 Persen Selama Libur Nataru 2025

Herman berpesan terhadap masyarakat yang hendak beraktivitas agar terus memantau informasi cuaca dari BMKG Tarakan lantaran kemungkinan cuaca ekstrem akan terjadi.

“Dampaknya tidak hanya di darat, tapi juga di laut. Dengan adanya informasi ini, kita lebih siap kalau sudah ada terbentuk gumpalan awan atau kilat dimalam hari harus waspada akan terjadi hujan,” tandas Herman. (*)

Reporter: Endah Agustina

Editor: Yogi Wibawa 

WhatsApp
TERSEDIA VOUCHER

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *