benunata.co.id, Tarakan – Alif Barometer Data merilis hasil survei elektabilitas Calon Legislatif (Caleg) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI. Hasilnya, Hj Rahmawati Zainal diunggulkan sebagai salah satu Caleg DPR RI yang berpotensi besar melenggang mewakili Kaltara di Senayan.
Head of Research & Public Policy Alif Barometer Data, Khamid menjelaskan survei dilakukan di lama kabupaten kota Kaltara. Koresponden survei yang merupakan warga yang terdaftar di Daftar Pemilih Tetap (DPT) ini, tersebar di Tarakan dengan 37 persen, Nunukan 27 persen, Bulungan 21 persen, Malinau 10 persen dan KTT 4 persen.
“Caleg DPR RI 2024 yang memiliki popularitas yang cukup tinggi, ada lima calon dari masing-masing parpol yang berbeda-beda. Secara garis besar, ibu Rahmawati cukup konsisten ya. Selain dia memiliki popularitas yang tinggi, tingkat kesukan terhadap ibu Racmawati ini cukup besar juga,” terang Khamid pada Ahad,
Secara popularitas, Hj Rachmawati berada di peringkat pertama dengan 64 persen yang merupakan hasil survei di wilayah Bulungan, Tarakan, KTT, dan Malinau. Menurut Khamid, kantong-kantong suara Hj Rahmawati tergolong rapi dan besar.
“Dari lima besar Caleg DPR RI, semuanya memfokuskan suara di Kota Tarakan. Hj Rahmawati , Irianto, Andravitri, dan Deddy Sitorus akan menjadikan Tarakan sebagai battle ground. Berdasarkan hasil survei kami, memang Tarakan ini tingkat antusiasnya cukup tinggi, sehingga menjadi lumbung-lumbung suara bagi para Caleg ini,” terangnya.
Selanjutnya, dari tingkat elektabilitas, Hj Rahmawati kembali menempati posisi teratas masing-masing di wilayah Tarakan dan KTT. Tergolong sebagai wajah baru pada bursa Caleg DPR RI, Hj Rachmawati dinilai dapat mengalahkan elektabilitas Deddy Sitorus dan Hasan Saleh. Lebih lanjut terkait tiga Caleg DPR RI yang berpeluang lolos sesuai hasil survei, Hj Rahmawati berpeluang mengunci satu kursi dengan total skor untuk Hj Rahmawati 37,4 persen, Andravirti 29,2 persen, Irianto 22,9 persen, dan Deddy Sitorus 22,3 persen.
Survei yang dilakukan sejak 25 hingga 31 Januari 2024 menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode proability sampling ini, menerapkan sampel acak dari 1.000 sampel dengan margin of error 2,8 persen. Metode wawancara juga dilakukan dengan menggunakan kuisioner yang telah terstruktur melalui wawancara langsung ke responden. (*)
Editor: Nicky Saputra