benuanta.co.id, TANJUNG SELOR – Museum Kesultanan Bulungan yang terletak di Kecamatan Tanjung Palas, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara (Kaltara) merupakan bangunan bersejarah yang dahulu merupakan tempat tinggal para raja. Hingga kini, peninggalan dan sejarahnya masih sangat dirawat oleh pemangku adat Bulungan.
Museum ini merupakan replika istana Kesultanan Bulungan yang dibangun kembali pada 12 Oktober 1998, tepat pada hari ulang tahun Kabupaten Bulungan. Museum ini menyimpan banyak benda-benda peninggalan bersejarah yang dapat menambah pengetahuan dan pengalaman baru para pencinta sejarah.
Pemangku Kesultanan Bulungan, Dt. Hamid menjelaskan beberapa benda peninggalan benda kesultanan Bulungan seperti tempat penobatan atau singgasana sultan hingga tempat tidur masih terpanjang rapi. Tak hanya tempat tidur sultan, benda peninggalan asli seperti alat makan atau yang dalam bahasa Bulungan disebut lali, serta alat pakai berupa gelas yang terbuat dari perak juga masih tersusun rapi. Tak hanya itu terdapat pula alat untuk menyirih atau tempat meludah.
“Masih banyak peninggalan benda kesultanan Bulungan seperti kris, meja dan meriam Belanda dan foto-foto bersejarah lainnya masih tersimpan rapi. Ada pula dua pasang kendi atau busi yang ditutupi kain kuning warna khas suku Bulungan, dalam mitosnya kendi bisa mengeluarkan suara seperti orang menangis dan bernyanyi,” ucapnya.
Dt. Hamid melanjutkan, setiap hari ada saja masyakarat yang datang berkunjung di musium Kesultanan Bulungan untuk melihat langsung peninggalan kerjaan.
“Setiap hari ada saja yang datang berkunjung, bukan masyakarat lokal saja. Tapi masyakarat pulau Jawa seperti Jakarta pun banyak berkunjung ke sini apalagi pada liburan akhir tahun 2023 lalu,” ucapnya.
Salah satu pengjung Museum Kesultanan Bulungan Andika Akhir Putra, berharap ada perhatian untuk Museum, pasalnya peninggalan kerajaan ini adalah salah satu aset negara yang perlu dijaga dan dilestarikan.
“Insinyur Soekarno pun pernah menyebut jas merah artinya jangan pernah melupakan sejarah dan kesultanan Bulungan ini adalah sejarah penting untuk Indonesia yang perlu dijaga oleh kita semua untuk masa depan anak cucu kita,” pungkasnya. (*)
Reporter: Ike Julianti
Editor: Nicky Saputra