benuanta.co.id, NUNUKAN – Sempat dikeluhkan masyarakat di Desa Atap, Kecamatan Sembakung, akhirnya rencana pemasangan bronjong di pesisir sungai Sembakung yang rawan abrasi akan segera direalisasikan.
Kepala Desa Atap, Kecamatan Sembakung, Tahir mengatakan, saat ini sejumlah material bronjong sudah berada di lokasi.
“Ia sebagian material sudah ada di lokasi, rencananya panjang pesisir sungai yang akan dipasangi bronjong kurang lebih 230 meter,” kata Tahir kepada benuanta.co.id, Jumat (22/12/2023).
Bahkan, Tahir mengatakan sudah dilakukan survei bersama dengan tim Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan Utara. Dikatakannya, adapun material yang ada yakni besi. Sedangkan untuk kayu pancangnya saat ini dalam perjalanan.
“Material lainnya masih dalam perjalanan, kalau untuk batu-batu kita ambil di wilayah Sembakung saja, jadi tidak menunggu waktu lama,” ungkapnya.
Kendati begitu, ia menyampaikan untuk waktu pengerjaannya sendiri, Tahir mengaku belum tahu pasti kapan penanganan abrasi itu segera dikerjakan.
Nantinya, bronjong ini akan dipasang setidaknya di beberapa desa. Yakni Desa Atap, Desa Manuk Bungkul dan Desa Lubakan.
“Bronjong ini akan di pasang di bantaran sungai. Karena sejauh ini sudah ada 10 rumah warga yang ambruk,” ucapnya.
Tahir mengaku, persoalan ini telah lama dikeluhkan oleh warga setempat. Namun jika masyarakat hanya mengandalkan anggaran dari dana desa, hal tersebut mustahil untuk diatasi. Sebab untuk penanggulangannya membutuhkan anggaran yang cukup besar.
“Karena kalau ini tak segera ditangani, saat banjir aktivitas masyarakat akan lumpuh, karena imbasnya pada badan jalan, maka akan merusak perekonomian masyarakat di Desa Atap yang terdiri dari 908 KK. Belum lagi jalan ini merupakan penghubung tiga desa yakni Desa Atap, Desa Manuk Bungkul dan Desa Lubakan,” pungkasnya. (*)
Reporter: Novita A.K
Editor: Yogi Wibawa