Bupati Bulungan Dorong Banyak Sekolah Terapkan Mulok Bahasa Daerah

benuanta.co.id, TANJUNG SELOR – Bahasa daerah melalui mata pelajaran yang diajarkan di dunia pendidikan Kabupaten Bulungan manjadi salah satu fokus saat ini. Hal itu merupakan bagian upaya melestarikan kebudayaan suku asli yang ada di Kabupaten Bulungan.

Bupati Bulungan Syarwani, mengatakan kurikulum muatan lokal (Mulok) bahasa dan sastra daerah Kabupaten Bulungan, terutama Bahasa Dayak, dan Tidung. Pihaknya sangat serius dalam upaya mempertahankan dan membangkitkan kembali penggunaan bahasa hingga adat istiadat masyarakat asli Bulungan.

“Bahkan dalam kesempatan saya berbicara dengan kelompok masyarakat adat. Bagaimana kita harus menarasikan dan menulis tentang bahasa, hingga budaya masyarakat asli dalam bentuk dokumen,” ucapnya, Kamis (16/11/2023).

Harapanya, tiap prosesi perkawainan atau apapun baik Tidung, Bulungan, Dayak apa yang telah dilakukan orangtua dahulu, juga sama dengan apa yang lakukan oleh anak cucu saat ini.

“Mungkin yang kita catat hari ini adalah narasumber kedua, mungkin (generasi) di atasnya seharusnya lebih banyak referensi akar budaya kita yang bisa kita catat,” jelasnya.

Apa yang dilakukan hari ini adalah langkah maju dengan mancatat menarasikan dalam konteks bahasa yang kemudian kita ajarkan ke sekolah-sekolah dalam bentuk kurikulum muatan lokal.

“Tentu ke depan harus lebih banyak lagi yang harus kita lakukan,” ucapnya.

Tak hanya itu Syarwani juga menambahkan, Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata juga harus bersinergi bagaimana mengangkat dan mempromosikan bahasa dan budaya asli. Bukan hanya dalam kegiatan formal pendidikan saja. Namun juga melalui konten media sosial dikalangan anak muda.

“Bulungan ini banyak konten kreator yang pengikutnya jutaan namun sayangnya belum banyak yang mempromosikan kebudayaan asli Bulungan,” ungkapnya.

Ke depan, kata bupati, pihak-pihak terkait harus banyak membuat konten bahasa asli Tidung, Dayak maupun Bulungan di berbagai platform media sosial.

“Sehingga anak – anak kita tetap memiliki memori tentang bahasa daerahnya,” tambahnya.

Menurutnya demi menjaga dan melindungi eksistensi bahasa dan budaya asli, Pemda Bulungan juga telah menerbitkan peraturan, tapi tentang kurikulum bahasa daerah pada muatan lokal pendidikan disekolah.

“Saat ini sudah ada 20 sekolah menerapkan kurikulum muatan lokal bahasa daerah. Mudahan semakin hari semakin bertambah, saya harap teman-teman guru dan kepala sekolah membuka peluang menerapkan ini. Baru kemudian melangkah pada aspek budaya,” tuturnya.

Dengan semakin maju dan berkembangnya Kabupaten Bulungan, kata bupati terlihat pergeseran budaya dan tradisi masyarakat asli dibandingkan tahun 70 an hingga 80 dengan era sekarang.

“Memang tidak bisa kita hindari orang luar masuk membawa budaya baru dan pikiran baru yang bisa merusak mengikis budaya asli di Kabupaten Bulungan. Sehingga kita lakukan langkah antisipasi supaya bahasa dan budaya asli tetap dipertahankan,” pungkasnya. (*)

Reporter : Ike Julianti

Editor: Nicky Saputra

TS Poll - Loading poll ...
Coming Soon
Calon Pemimpin Kaltara 2024-2029 Pilihanmu
{{ row.Answer_Title }} {{row.tsp_result_percent}} % {{row.Answer_Votes}} {{row.Answer_Votes}} ( {{row.tsp_result_percent}} % ) {{ tsp_result_no }}

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *