benuanta.co.id, TANJUNG SELOR – Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bulungan telah merilis laporan tingkat kemiskinan Bulungan periode Maret 2023. Dalam laporan tersebut diketahui jumlah penduduk miskin di tahun ini sebanyak 12.190 orang.
Kepala BPS Bulungan, Yuda Agus Irianto dalam laporan tersebut menjelaskan, jumlah penduduk miskin sebenarnya mengalami penurunan 390 orang dibandingkan tahun 2022. Secara persentase, angka tingkat kemiskinan juga turun 0,33 persen.
Yuda mengatakan secara umum pada periode Maret 2014–Maret 2023, tingkat kemiskinan Kabupaten Bulungan mengalami fluktuasi, baik dari sisi jumlah maupun persentase. Jumlah penduduk miskin di Kabupaten Bulungan Maret 2022 sebesar 12,58 ribu orang (9,32 persen), berkurang sekitar 900 orang dibandingkan Maret 2021.
“Penurunan jumlah dan persentase penduduk miskin pada periode Maret 2021 dan Maret 2023 sejalan dengan adanya pemulihan dari pandemi covid-19 yang melanda Indonesia,” ujarnya, Jumat (27/10/2023).
Dia menjelaskan, garis kemiskinan merupakan suatu nilai pengeluaran minimum kebutuhan makanan dan non makanan yang harus dipenuhi agar tidak dikategorikan miskin. Penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan.
“Garis kemiskinan Kabupaten Bulungan Maret 2023 sebesar Rp551.925,- per kapita per bulan. Dibandingkan Maret 2022, garis kemiskinan Kabupaten Bulungan meningkat sebesar 7,31 persen,” ujarnya.
Persoalan kemiskinan bukan hanya sekadar berapa jumlah dan persentase penduduk miskin. Dimensi lain yang perlu diperhatikan adalah tingkat kedalaman dan keparahan dari kemiskinan. Indeks kedalaman kemiskinan adalah ukuran rata-rata kesenjangan pengeluaran masing-masing penduduk miskin terhadap garis kemiskinan. Indeks keparahan kemiskinan memberikan gambaran mengenai penyebaran pengeluaran diantara penduduk miskin.
Pada periode Maret 2022-Maret 2023, Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) Kabupaten Bulungan mengalami penurunan. Indeks Kedalaman Kemiskinan Maret 2023 sebesar 0,84, menurun dibandingkan Maret 2022 yang sebesar 1,59. Sementara itu, Indeks Keparahan Kemiskinan Maret 2023 sebesar 0,13, menurun dibandingkan Maret 2022 yang sebesar 0,41.
“Penurunan Indeks Kedalaman Kemiskinan dan Indeks Keparahan Kemiskinan Maret 2023 mengindikasikan bahwa rata-rata pengeluaran penduduk miskin cenderung makin mendekati garis kemiskinan dan ketimpangan pengeluaran penduduk miskin juga semakin menyempit,” jelasnya.
Berdasarkan kabupaten dan kota di Kaltara, persentase tingkat kemiskinan Kabupaten Bulungan menempati posisi tertinggi dengan sebesar 8,99 persen. Diikuti Kabupaten Malinau sebesar 6,54 persen, dan Kota Tarakan sebesar 6,10 persen.
“Sebaliknya, jika dilihat dari jumlahnya, Kota Tarakan menempati posisi tertinggi sebanyak 16,49 ribu orang, diikuti Kabupaten Bulungan sebanyak 12,19 ribu orang dan Kabupaten Nunukan sebanyak 11,88 ribu orang,” pungkasnya. (*)
Reporter: Ike Julianti
Editor: Yogi Wibawa