Pekan Kedua Ramadan, Harga Komoditi di Pasar Nunukan Mulai Naik

benuanta.co.id, NUNUKAN – Memasuki pekan kedua di bulan Ramadan tahun 2023, sejumlah harga komoditi di pasar tradisional yang ada di Nunukan terpantau merangkak naik.

Fungsional Tenaga Ahli Perdagangan Dalam Negeri, Dinas, Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan (DKUMKMPP) Nunukan, Abdul Rahman mengatakan dari hasil pantauan yang setiap dilakukan pihaknya setiap harinya, sejumlah komoditi mengalami kenaikan harga.

“Sebenarnya kalau kita bandingkan kenaikan harga per harinya itu relatif tidak signifikan, tapi kalau kita bandingkan harga di awal April ini dan awal Maret ini itu terlihat kenaikan harganya,” kata Abdul Rahman kepada benuanta.co.id, Kamis (6/4/2023).

Baca Juga :  Divonis 1,9 Tahun, Karir Oknum ASN Disdukcapil Disebut Masih Bisa Terselamatkan

Dibeberkannya, berdasarkan data per pada 1 Maret 2023 lalu, untuk harga beras yakni Rp 12 ribu per kg saat ini Rp 14 ribu, lalu untuk harga telur ayam dari yang Rp 25 ribu per kg naik menjadi Rp 30 ribu.

Tidak hanya itu, komoditi cabai mengalami kenaikan harga yang cukup signifikan. Sebelumnya harga cabai besar berkisar Rp 40 ribu per kg naik menjadi Rp 60 ribu. Serupa juga dengan cabai keriting saat ini Rp 60 ribu per kg yang mana harga sebelumnya Rp 45 ribu, bahkan untuk cabai rawit merah yang sempat bertahan diharga Rp 45 ribu saat ini sudah mencapai Rp 70 ribu per kg.

Baca Juga :  Pajak Kendaraan Mati, 25 Pengendara Terjaring Razia di Nunukan  

“Jadi kalau kita lihat yang naik ini harga beras, telur dan komoditi cabai,” ucapnya.

Sementara itu, Rahman mengatakan untuk harga daging ayam hingga saat ini masih bertahan di harga Rp 40 ribu per kg, begitu juga dengan harga bawang merah yakni Rp 45 ribu sedangkan harga bawang putih yakni Rp 28 ribu per kg.

Baca Juga :  Jelang Nataru, Arus Penumpang Mulai Meningkat di Pelabuhan Tunon Taka

Rahman menurutkan, kenaikan harga sejumlah komoditi tersebut lantaran adanya kenaikan harga di daerah asal komoditi tersebut yakni dari Sulawesi dan Surabaya.

“Sebenarnya kalau harga barang ini naik itu faktornya selalu sama, karena faktor dari daerah asalnya naik, jadi para pedagang kita di Nunukan juga akan menyesuaikan harga dengan menaikan harga,sudah hukum pasarnya seperti itu,” jelasnya.

Kendati begitu, pihaknya tetap melakukan pengawasan tiap harinya untuk memantau harga dan memastikan ketersediaan sembako selama ramadan tetap aman. (*)

Reporter: Novita A.K

Editor: Yogi Wibawa

WhatsApp
TERSEDIA VOUCHER

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *