benuanta.co.id, BULUNGAN – KM Pioneer Cargo berbahan kayu muatan barang campuran dan kendaraan kandas di Pulau Cincin Muara Bulungan, Ahad (5/3). Kapal ini nyaris tenggelam pukul 03.00 Wita dini hari.
Diketahui kapal ini lepas jangkar dari Tarakan pukul 16.00 Wita, Sabtu, 4 Maret 2023 menuju Tanjung Selor.
Kapolresta Bulungan Kombes Pol Agus Nugraha melalui Kasat Polair Polresta Bulungan AKP Budi Santoso mengatakan, saat tiba di Pulau Cincin Muara Bulungan, kondisi air lagi surut hingga mengharuskan KM Pioneer harus lepas jangkar.
“Setelah buang jangkar, ternyata jangkarnya larat atau hanyut akhirnya kapal ini terdampar ke pinggir Pulau Cincin. Jadi yang katanya karam itu tidak betul,” ucapnya kepada benuanta.co.id, Senin, 6 Maret 2023.
Lanjutnya, saat kapal yang dinakhodai oleh Asludin Abd Haer atau Acong terdampar, sang nakhoda pun berupaya menghidupkan mesin kapal, namun mesinnya tidak mau menyala. Bersamaan air pun memasuki badan kapal, hingga dilakukan pemompaan air keluar.
“Pertama pakai alkon (mesin penyedot air) satu, tidak juga berhasil maka pakai 4 mesin alkon ternyata juga tidak mampu. Di hari Minggu jam 03.00 Wita air mulai masuk di dalam kapal,” paparnya.
Saat nakhoda bersama 1 orang sebagai kepala kamar mesin (KKM) dan 2 anak buah kapal (ABK) sibuk benahi kapalnya, sebuah kapal LCT melintas di pukul 03.30 Wita dan singgah untuk membantu.
“LCT ini pun sandar di samping KM Pioneer, barang-barang yang bisa diambil maka dimuat di LCT. Tidak lama sekitar pukul 04.00 Wita kapal kayu KM Nur Hidayah dari Tarakan menuju Tanjung Selor juga singgah membantu,” tuturnya.
“Sekitar jam 4 pagi, ada kapal bernama Timbul Nurul juga datang membantu dari Pelabuhan Kayan VI Tanjung Selor,” tambahnya.
Lanjut Budi, Senin, 6 Maret 2023 untuk sisanya bersamaan kapalnya baru bisa ditarik menuju Pelabuhan Kayan VI.
“Beruntung juragan atau nakhoda bersama ABK-nya selamat,” sebutnya.
Sesuai manifest yang diterimanya, KM Pioneer Cargo dengan GT/NT: 60/18 muatannya antara lain barang campuran sebanyak 47 ton, mobil 1 unit, sepeda motor 8 unit dan ban mobil sebanyak 4 pcs sehingga totalnya sebesar 50 ton.
“Jadi yang selamat itu hanya beras sebanyak 450 sak, air gelas merek Luxen sebanyak 600 dus dan barang campuran ada 700 kotak. Kalau ditotal kerugiannya mencapai Rp 300 juta,” pungkasnya.(*)
Reporter: Heri Muliadi
Editor: Ramli