Ketenangan jadi Amunisi Bautista Dalam Meraih Kemenangan

Lombok Tengah – Juara bertahan World Superbike (WSBK) Alvaro Bautista dari tim Aruba.It Ducati, mengatakan ketenangan merupakan amunisi baginya untuk terus meraih podium demi podium di ajang balap tersebut.

Hal itu menyusul awal yang cukup menantang bagi Bautista saat melakoni WSBK putaran kedua di Sirkuit Internasional Mandalika, Minggu (5/3).

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
1570 votes

Pada sesi pemanasan (warm-up), ia sempat terjatuh, pun pada perebutan posisi di Superpole Race, ia kembali crash dan tidak kembali ke lintasan.

Baca Juga :  Ragnar Sebut Kemenangan 3-0 lawan Vietnam Berkat Kerja Keras Tim

“Bagi saya, yang paling penting di setiap balapan adalah memiliki kompetitor yang baik dan kita tetap memiliki kepercayaan diri (walaupun beberapa kali terjatuh). Selain itu, impresi dan kenyamanan berkendara juga penting, pun dengan menjaga hal tersebut untuk balapan-balapan lainnya,” ujar Bautista.

Bautista — yang menyapu bersih kemenangan di WSBK seri Australia dan Indonesia — mengatakan semua hal bisa terjadi selama balapan berlangsung.

Menurutnya, hal itu tak bisa terelakkan, namun, setiap pebalap memiliki pilihan untuk terus maju atau tidak, tergantung dengan kondisi fisik, mental, dan kendaraan masing-masing.

Baca Juga :  Egy Pastikan Indonesia Siap Berikan yang Terbaik saat Hadapi Vietnam

“Selama bendera kotak-kotak itu belum berkibar, semuanya bisa terjadi. Sehingga, penting bagi saya untuk berpikir lebih sederhana dan tenang,” kata pebalap asal Spanyol itu.

Sependapat, rekan satu timnya yakni Michael Ruben Rinaldi mengatakan telah bangkit dari Race 1 WSBK Mandalika pada hari Sabtu (4/3), meskipun ia tidak bisa bersanding dengan Bautista di atas podium di Race 2.

Ia mengaku sempat melakukan kesalahan kecil namun berakibat fatal bagi posisinya di lap terakhir Race 2, yang akhirnya direbut oleh Toprak Razgatlioglu (Pata Yamaha) dan Xavi Vierge (HRC).

Baca Juga :  Jay, Ragnar, dan Sananta Bawa Indonesia Berpesta 3-0 Lawan Vietnam

“Hari ini rasanya (motor saya) mencapai limit, dan sayangnya saya tidak bisa melaju lebih jauh lagi dan membawa pulang gelar yang saya inginkan. Saya terlalu banyak berpikir, karena sepeda motor saya sempat tidak stabil, dan saya hanya mencoba untuk mengontrol sepeda saya, agar tidak crash,” ungkap Rinaldi.

“Saya hari ini merasa kuat dan cepat di trek, saya merasa kuat, namun kami perlu bekerja lebih baik dan cermat,” imbuhnya.

Sumber : Antara

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *