benuanta.co.id, SULSEL – Presiden Joko Widodo memamerkan rute rel kereta api Makassar – Parepare di Sulawesi Selatan. Itu dipamerkan Presiden Jokowi dengan mengunggah video berdurasi lima menit di Instagram miliknya.
Dalam unggahan tersebut, Presiden Jokowi mengamini rute rel kereta api di Sulsel ini bisa nyambung hingga ke Manado, Sulawesi Utara.
Diketahui kereta api Sulsel mulai diuji pada Desember 2022 lalu.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut rutenya tersambung dari Stasiun Garongkong di Kabupaten Barru sampai Stasiun Mangilu di Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan.
“Naik kereta api di Sulawesi? Sekarang bukan lagi hanya mimpi. Relnya sudah terbangun, keretanya pun sudah beroperasi. Saat ini, kereta api pertama di Sulawesi di jalur Makassar-Parepare sudah diuji coba melayani penumpang,” kata Jokowi di Instagram @jokowi, dikutip Ahad (29/1/2023).
Diketahui, jalur kereta api di Sulsel ini telah dibangun sejak 2015 untuk pertama kali groundbreaking lintasan kereta dari Makassar hingga Parepare.
Rel kereta api di Sulawesi ini memiliki lebar 1.435 mm. Ukuran ini diklaim jauh lebih besar dari pada KA yang ada di Jawa. Dengan rel yang lebih lebar, disebut bisa menampung kapasitas yang lebih besar juga.
Fakta Kereta Api
Meski demikian pembangunan rel kereta api rute Makassar – Parepare tidak semulus yang dibayangkan. Saat ini pembangunannya belum masuk ke Makassar lantaran belum ada kesepakatan antara Pemerintah Kota, Pemerintah Provinsi dan Balai Pengelola Kereta Api Sulawesi Selatan (BPKA Sulsel) terkait design yang digunakan.
Sehingga sejauh ini pembebasan lahan pun belum dilakukan terhadap Proyek Strategi Nasional (PSN) itu. Di mana Pemerintah Kota menduga ada perubahan sepihak desain rute rel kereta Api segmen Makassar, dari konsep eleveted (layang) menjadi at grade (darat).
Sebelumnya, Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan ‘Danny’ Pomanto menyebutkan bahwa perubahan desain dianggap bertolak belakang dengan kesepakatan awal dengan pihak-pihak terkait.
“Ada oknum yang merubah desain eleveted. Ada rel kereta api di Maros dilakukan konsep eleveted untuk melewati gudang. Ini gudang swasta kenapa dikasih eleveted. Kenapa permintaan swasta dipenuhi, pemerintah tidak. Ini agak aneh, ” ungkap Danny Pomanto kepada wartawan di kantor DPRD Makassar belum lama ini.
Danny Pomanto mengungkapkan, jika rel kereta api segmen Makassar tidak menggunakan konsep eleveted, akan menimbulkan persoalan baru. Mulai dampak sosial hingga lingkungan serta merusak tata ruang kota.
Tak hanya itu konsep At Grade terbentur dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan Peraturan Daerah (Perda) Kota Makassar.
“Pemerintah sudah ada RTRW dan Perda. Tidak sesuai komitmen awal, melanggar tata ruang dan menyisahkan kerugian warga Kota Makassar, ” tandas Wali Kota berlatar belakang arsitek itu. (*)
Reporter: Akbar
Editor: Yogi Wibawa