Menkes Telusuri Kontak Erat Pasien COVID-19 Kraken di Indonesia

Jakarta – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan pihaknya sedang menelusuri kontak erat pasien COVID-19 varian Kraken yang telah masuk Indonesia.

“Sekarang kita sedang melakukan kontak eratnya di mana saja,” katanya setelah menghadiri pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC PEN) di Jakarta, Kamis.

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
1588 votes

Ia menjelaskan pasien COVID-19 varian Kraken ditemukan di Balikpapan, Kalimantan Timur. Pasien tersebut juga diketahui pernah berpergian ke Jakarta.

Baca Juga :  Dokter: Tidur yang Baik Hanya Memerlukan Waktu Awal 5-15 Menit

Dia menekankan pasien varian Kraken itu langsung terdeteksi oleh pemerintah karena metode surveilans atau pengintaian di Indonesia sudah cukup baik.

“Sekarang kita sedang lakukan surveilans. Itu baru masuk kita langsung tahu jadi memang sistem surveilans kita sudah bagus,” ujarnya.

Kraken merupakan varian COVID-19 turunan dari Omicron. Kementerian Kesehatan mendeteksi ditemukan Kraken setelah melakukan genome squencing atau metode yang digunakan untuk mengurutkan genom yang berada di organisme, seperti bakteri, virus, dan manusia.

Baca Juga :  Setelah Melahirkan, Penting Cek Kekuatan Otot Dasar Panggul

Budi menekankan dengan masuknya varian Kraken ke Indonesia, masyarakat diimbau tidak panik. Masyarakat juga diimbau menggunakan masker jika berada di dalam ruangan yang padat atau sedang dalam keadaan tidak sehat.

Selain itu, kata dia, imunitas komunitas di Indonesia sudah relatif baik.

“Kita harapkan sero survei akan keluar di Februari 2023. Selama populasi kita baik terutama yang orang tua yang punya komorbid itu imunitasnya masih tinggi. Insyaallah kalau ada varian baru bisa tertangani,” ujarnya.

Baca Juga :  Setelah Melahirkan, Penting Cek Kekuatan Otot Dasar Panggul

Menkes Budi Gunadi Sadikin mengakui penularan Kraken memang cepat. Namun Kraken tergolong varian yang lemah.

“Apa artinya? Hospitality-nya tidak tinggi,” ujarnya. *

Sumber : Antara

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *