benuanta.co.id, NUNUKAN – Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Tarakan melakukan Monitoring dan Evaluasi (Monev) program desa pangan aman, pasar pangan aman berbasis komunitas, dan intervensi pangan jajanan anak sekolah aman di Kabupaten Nunukan, Rabu, 30 November 2022.
Pengawas Farmasi Ahli Madya BPOM Tarakan, Christine Natalia Panjaitan, mengatakan ketiga program tersebut dilakukan monitoring sebagai persipan untuk dilakukan di Kelurahan Barat, Kecamatan Nunukan.
“Sudah ada anggaran diberikan Pemda Nunukan Kepada Kelurahan Nunukan Barat senilai Rp 18 juta. Dari tiga program kami, tidak semua direplikasi, tapi ada kegiatan sebagian kecil direplikasi oleh kelurahan Nunukan Barat,” kata Christine, kepada benuanta.co.id.
BPOM Tarakan juga telah membentuk kader pengamanan sekolah, jika ada sekolah yang diintervensi sehingga akan mengimbas di sekolah-sekolah yang dekat di kelurahan atau kecamatan sekolah tersebut.
“Di Nunukan sudah dilakukan dua sekolah Al- Ikhlas dan SD Negeri 01 Nunukan, sedangkan 10 sekolah nanti akan melakukan pengimbasan yang nantinya akan kami lakukan di Kabupaten Malinau,” jelasnya.
Sementara itu Sekretaris Daerah Kabupaten Nunukan Serfianus, mengatakan merealisasikannya dibutuhkan sinergi dari semua pihak untuk mengatasi masalah, mulai dari orang tua, para guru, masyarakat, hingga pemerintah selaku regulator.
Pemerintah Kabupaten Nunukan menyambut baik pelaksanaan program desa pangan aman, pasar pangan aman berbasis komunitas dan intervensi pangan jajanan anak sekolah aman yang dilaksanakan oleh balai POM Tarakan.
“Sebagai program perlu dilakukan monitoring dan evaluasi, untuk mengukur sejauh mana keberhasilan dari program tersebut,” tutupnya. (*)
Reporter Darmawan
Editor: Yogi Wibawa
