benuanta.co.id, TANJUNG SELOR – Terpusat di kawasan Kota Baru Mandiri (KBM), saat ini tengah dilakukan pembangunan gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara). Dimana anggaran yang dikucurkan dalam pembangunannya sebesar Rp 206 miliar.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PUPR Perkim) Provinsi Kaltara, Datu Iman Suramenggala melalui Kepala Bidang Cipta Karya Dinas PUPR Perkim Kaltara, Ayub Reydon Lumban Tobing mengatakan pembangunan gedung DPRD Kaltara ini ditargetkan dalam 2 tahun ini selesai dan dapat segera ditempati.
“Pembangunannya dilaksanakan selama 2 tahun, tahun depan diharapkan tuntas. Nilai kontraknya Rp 206 miliar,” ucap Ayub Reydon Lumban Tobing kepada benuanta.co.id, Senin 26 September 2022.
Dia mengatakan jika pembangunan yang ada kini dilaksanakan pembangunan pondasi hingga pada pekerjaan kolom bangunan. Dirinya menilai pekerjaan sejauh ini terbilang lancar dan sesuai dengan jadwal.
“Laporan progresnya kini 21,6 persen, saat ini sudah masuk tahap sloof dan berdiri kolom. Dilihat dari Time Schedule-nya sesuai saja belum ada deviasi,” ujarnya.
Untuk diketahui, sejak terbentuknya DPRD Provinsi Kaltara di tahun 2014 silam, belum memiliki gedung kantor defenitif. Melainkan pinjam pakai gedung Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kabupaten Bulungan yang beralamat di Jalan Kolonel Soetadji.
Sebelumnya, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Dinas PUPR Perkim Provinsi Kaltara Arif Nurahman menjelaskan pembangunan gedung DPRD Kaltara dimulai di tahun 2022, dengan target penyelesaian di Desember 2023.
Arif menjelaskan rencana pembangunan di tahun 2022 ini adalah struktur yang dikerjakan hingga atap bangunan dan ditambah dengan pekerjaan ekterior bangunan sebagian. Sampai saat inipun pihaknya belum menemukan kendala yang berarti di lapangan.
“Kondisi saat ini masih pematangan lahan, rencana 2 hari kedepan itu pekerjaan pondasi,” jelasnya.
Kata dia, rencana ruangan itu disesuaikan dengan jumlah anggota legislatif saat ini yakni 35 orang. Namun ada penambahan lagi sebanyak 10 ruangan sehingga jumlahnya ada 45 ruangan.
“Sekitar 45 ruangan itu sudah maksimum untuk anggota dewan. Didalamnya juga nanti ruang rapat paripurna, ruang rapat komisi dan ruang rapat fraksi. Jadi ada 2 setengah lantai,” pungkasnya. (Adv)
Reporter: Heri Muliadi
Editor: Matthew Gregori Nusa