benuanta.co.id, TARAKAN – Angin dan hujan lebat disertai gelombang tinggi dalam beberapa hari terakhir melanda wilayah Kalimantan Utara (Kaltara).
Atas kondisi tersebut, Kapolres Tarakan AKBP Taufik Nurmandia melalui Kasat Polair Polres Tarakan, IPTU Jamzani menghimbau kepada para pengguna transportasi laut agar selalu memperhatikan update cuaca di Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
“Prediksinya sampai akhir bulan gelombang tinggi masih mungkin bisa terjadi, makanya dalam berlayar dilengkapi dengan alat safety juga,” ujar IPTU Jamzani saat ditemui Benuanta, Kamis (10/2/2022).
Alat safety yang dimaksud yakni alat komunikasi dan pelampung, serta alat penerangan.
“Kemudian yang berlayar malam harus ada senter lah atau penerangan, itu diperhatikan betul karena cuaca buruk kemudian hal yang tidak diinginkan bisa aja terjadi,” katanya.
“Himbauan selalu kami lakukan baik di kapal-kapal, yang sedang berlayar juga terkait situasi saat ini,” tambahnya.
Menurutnya, masyarakat masih sedikit abai dalam penggunaan alat keselamatan seperti pelampung dan penerangan. Padahal kedua alat tersebut merupakan hal yang diperlukan saat berlayar.
“Penerangan itu kan gunanya kalau saat melintas ada tanda, kalau tidak ada penerangan bisa menimbulkan insiden laka laut. Terkadang mereka (masyarakat) juga masih mengabaikan penerangan,” imbuhnya.
Meski sejauh ini belum ada laporan terkait insiden di laut, ia tetap memberikan imbauan kepada masyarakat khususnya nelayan agar tetap melakukan antisipasi.
Sementara itu, Prakirawan BMKG Kota Tarakan, Totok Dwi Sucahyanto, A.Md membenarkan kondisi gelombang di perairan saat ini sedang tinggi.
“Ya gelombang perlu diwaspadai, tapi besok mulai reda masuk kategori rendah, kalau hari ini belum,” terang Totok Dwi Sucahyanto.
Berdasarkan pantauannya, gelombang tinggi ini dikarenakan angin kencang yang berasal dari arah Tenggara.
“Karena pada dasarnya gelombang terbentuk karena angin lebih kencang, angin itu biasanya 3 hingga 15 knots masuk kategori kencang, apalagi dengan kondisi hujan,” jelasnya.
Meski selalu melakukan rilis informasi cuaca, pihaknya juga bekerjasama dengan stakeholder agar bisa sampai ke masyarakat.
“Sosialisasi terus kita lakukan, bahkan ada grup infomasi BMKG untuk Kalimantan Utara yang isinya ada nelayan juga, masyarakat, kemudian instansi-instansi terkait juga,” tutupnya. (*)
Reporter : Endah Agustina
Editor : Yogi Wibawa