benuanta.co.id, TARAKAN – Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Tarakan resmi melakukan penutupan terkait pendirian posko Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022.
Untuk diketahui, posko ini didirikan pada 24 Desember 2021 hingga 6 Januari 2022 lalu. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tarakan, Ahmady Burhan menjelaskan bahwa terdapat evaluasi yang perlu dibenahi.
“Beberapa evaluasinya yakni titik kemacetan atau penumpukan yang masih dominan. Itu menjadi bahan evaluasi bersama dan akan ditindaklanjuti oleh KSOP, Pelindo dan Pelni selaku pengelola pelabuhan itu kan,” jelasnya, Senin (10/1/2022).
Adapun kerumunan yang dimaksud ialah, terjadi penumpukan penumpang saat proses debarkasi dan juga embarkasi di pelabuhan.
“Kemacetan saat penumpang turun itu kan bisa aja, jadi ini antisipasi juga untuk lebaran nanti,” tutur pria yang akrab disapa Chico itu.
Sementara itu, Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kota Tarakan, Jalil Alfani menuturkan bahwa selama perayaan Nataru tidak ada kasus konfirmasi positif.
“Insya Allah kerumunan dan kemacetan tadi ke depan akan diperbaiki. Tapi itu wajar saja ya, orang berangkat pasti menimbulkan kerumunan. Nanti kita akan perbaiki alur-alurnya,” tuturnya.
“Untuk tracing kasus juga sejauh ini belum ditemukan. Alhamdulillah tentu kita semua bekerja sama dengan Dinas Kesehatan juga ya,” sambung Jalil.
Kosongnya tracing kasus ini tetap mengacu kepada surat edaran Kemenkes mengenai protokol kesehatan. Sehingga, posko Nataru dapat berjalan dengan baik meskipun masih ada kekurangan.
“Karena periode Nataru sudah selesai jadi keberangkatannya tetap mengacu kesurat edaran yaitu tadi kalau kemarin kan wajib vaksin dua kali dan antigen, kalau sekarang cukup vaksin sekali dan antigen saja,” tutupnya. (*)
Reporter: Endah Agustina
Editor: Matthew Gregori Nusa