benuanta.co.id, NUNUKAN – Anggota Komisi VI DPR RI Deddy Sitorus mengunjungi Desa Sembakung dan Lumbis Kabupaten Nunukan bersama Mensos Risma menemui korban musibah banjir.
Menurut Deddy, upaya mewujudkan aspirasi masyarakat ia sengaja membujuk Mentri Sosial Dr. Ir. Tri Rismaharini, M.T ikut dalam mengunjungi masyarakat secara langsung. Hal tersebut dilakukannya lantaran Mensos dianggap memiliki pengaruh cukup besar dalam merealisasi berbagai aspirasi masyarakat.
“Saya sengaja membujuk ibu mentri ke sini, supaya ibu Mentri ini bisa membawa persoalan ini ke rapat terbatas di kabinet. Kita mau solusi karena kita tidak boleh menyerah terhadap keadaan. Saya awalnya mau berkunjung ke sini sendiri, tapi saya pikir kalau hanya saya sendiri, sebanyak apa seorang Deddy Sitorus bisa merealisasikan semua. Makanya saya membujuk senior saya supaya ini bisa mendengar aspirasi masyarakat secara langsung,” ujar Deddy.
Ia juga mengajak masyarakat berdoa agar musibah ini segera berakhir. Tidak lupa, ia juga turut menyalurkan bantuan kepada masyarakat yang terdampak bencana.
“Selain upaya yang kita lakukan, mari kita sama-sama berdoa agar musibah ini segera berakhir. Kami berharap arahan bu Mentri dan Pak Gubernur supaya bagaimana tahun-tahun ke depan kita bisa mencari solusi konkret mengatasi persoalan ini,” tukasnya.
Terpisah, Menteri Sosial Tri Rismaharini menerangkan, jika pihaknya sudah mendengar segala aspirasi masyarakat Sembakung dan Kecamatan Lumbis Kabupaten Nunukan. Selanjutnya pihaknya akan membawa persoalan ini ke rapat kabinet di Istana Negara.
“Kami akan menyampaikan ini ke rapat terbatas di tingkat Kementrian. Setelah ini saya akan kirimkan petugas untuk melakukan survei untuk penyaluran air bersih. Kemudian persoalan Bansos, kita nanti tidak lagi melalui transfer. Tahun depan saya usulkan melalui kantor Pos saja,” tuturnya.
Sementara itu, Bupati Nunukan, Hj. Asmin Laura Hafid, mengakui jika banjir ini merupakan banjir musiman yang sejak dulu terjadi. Hal itu terjadi lantaran luapan air sungai yang terjadi saat musim tertentu dan diikuti hujan dalam intensitas besar.
“Banjir yang terjadi ini adalah banjir tahun yang setiap tahun terjadi, dalam setahun itu bisa terjadi 3 hingga 4 kali. Dalam 7 tahun itu ini paling besar sehingga berdampak di 6 kecamatan di Kabupaten Nunukan,” kata Hj. Asmin Laura Hafid.
Selain itu, dijelaskannya dari 6 Kecamatan terdampak banjir itu sebanyak 79 Desa, sekitar 3.179 rumah, dan 3.753 Kepala keluarga (KK), serta 10.880 jiwa. Tidak hanya itu ada juga pasilitas publik, sehingga aktivitas masyarakat juga terganggu.
“Kita juga sudah menetapkan status siaga darurat. Kami telah menyalurkan sembako dan telah berjalan selama satu pekan, diberikan kepada masyarakat bencana banjir,” tutup Laura. (*)
Reporter: Kristianto Triwibowo
Editor: Ramli