TARAKAN – Menuju Pembelajaran Tatap Muka (PTM) bagi tingkat Taman Kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), dan Sekolah Menengah Pertama (SMP), Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Tarakan mengkonfirmasi saat ini ada 17 dari 53 TK telah melakukan simulasi.
Sedangkan pada tingkat SD ada 20 dari 63 sudah melaksanakan simulasi dan pada 12 dari 32 SMP yang berada di tahap simulasi.
“Jadi ada yang baru masuk, ada yang sudah selesai verifikasi tapi belum ke simulasi. Selanjutnya minggu depan nanti ada beberapa SD dan SMP yang dijadwalkan simulasi, setelah simulasi ada yang sudah selesai rapid ada yang sudah selesai vaksinasi. Jadi memang beragam dan itu mengalir terus sampai habis,” ujar Kepala Seksi Pembinaan SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tarakan, Endah Sarastiningsih, S. Pd saat ditemui benuanta.co.id, Rabu (7/4/2021).
“Yang sudah selesai simulasi dan vaksinasi untuk saat ini dari SD dan SMP sekitar 12 sekolah, dan mereka sebagian sudah mengajukan ada yang proses melengkapi berkas-berkas. Berkas ini kan ada yang masih terpisah hasil verifikasinya itu dikumpulkan jadi satu, kemudian dijilid dan dipaparkan ke dinas yang akan menjadi dasar kita untuk dilakukan PTM. Tapi pada intinya kita Disdikbud adalah memenuhi prosedur yang harus dilalui oleh sekolah, setelah semuanya terpenuhi masalah kapan dibuka PTM itu tergantung dari pemerintah daerah atau walikota,” tambahnya.
Disdikbud juga berharap target secara keseluruhan terkait tahapan menuju PTM itu bisa diselesaikan sebelum tahun ajaran baru. Namun faktor lain yang menghambat tahapan menuju PTM juga tergantung pada kuota vaksinasi yang diberikan terhadap warga sekolah.
Sebab, dari total 400 kuota vaksin yang diberikan kepada warga sekolah tak sesuai dengan ekspetasi di lapangan.
“Kita berharapnya sebelum tahun pembelajaran baru prosedur yang harus dilewati sekolah sudah selesai harapan kami. Kecuali vaksinasi memang tergantung dari warga sekolahnya, ketika screening hasilnya siap untuk divaksin dia akan dijadwalkan untuk divaksin duluan oleh Dinkes. Karena kemarin disiapkan kuota 400-an tapi tidak bisa semua divaksin, karena ternyata hasil screeningnya ada yang reaktif jadi tidak sampai 400 kemarin,” tandasnya.(*)
Reporter: Yogi Wibawa
Editor: Ramli