TANJUNG SELOR – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kaltara menginginkan adanya peningkatan kesejahteraan para guru melalui dana insentif. Hal ini sejalan dengan rencana Gubernur Kaltara untuk menaikkan insentif para guru.
“Pernah direncanakan pak Gubernur untuk menaikkan insentif para guru dan kedua bagaimana menyetarakan insentif guru SMA,” ungkap anggota DPRD Kaltara Khaeruddin Arief Hidayat kepada benuanta.co.id, kemarin.
Dia mengatakan, untuk guru SMA ini sebelum diambil alih oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kaltara, mendapatkan dua insentif, yakni mendapat insentif dari daerah sebesar Rp 500 ribu dapat juga dari provinsi sebesar Rp 700 ribu.
“Tapi setelah diambil alih oleh Provinsi Kaltara, yang di daerah tidak memberi lagi, jadi insentif Rp 500 ribunya hilang,” jelasnya.
Dirinya berharap pemerintah kembali memikirkan nasib para guru ini. Terlebih dalam masa pandemi Covid-19 yang tak kunjung usai yang kesulitan dalam hal finansial.
“Artinya semua disamakan, baik yang honor di sekolah swasta maupun honor di sekolah negeri. Selain biaya operasional, bantuan operasional sekolah itu dikembalikan,” ucap anggota Komisi 4 Bidang Kesejahteraan Rakyat ini.
“Juga insentif mereka itu sesuai, karena ada harapan kita, saya mantan PGRI bahwa insentif ini bisa naik,” sambungnya.
Dia menambahkan, agar pemerintah kembali mempertimbangkan agar dana bantuan operasional penyelenggaraan (BOP) dikembalikan, lalu dana insentif ditingkatkan untuk semua guru. “Untuk SMA itu disamakan dengan guru SD dan SMP,” pungkasnya.(*)
Reporter: Heri Muliadi
Editor: M. Yanudin