TARAKAN – Jejak sejarah peninggalan perang dunia II banyak tersimpan di Kalimantan Utara (Kaltara), khususnya di Tarakan. Di antaranya seperti bunker, tembok pertahanan dan pengintai (stelling), Loopghraf atau shelter tempat berlindung tentara Jepang dari serangan udara, dan bukti sejarah lainnya.
Agar tidak sirna, peninggalan sejarah tersebut diharapkan dapat dilestarikan keberadaannya. Sebab banyak manfaat yang diperoleh dari situs-situs tersebut untuk diwariskan ke generasi yang akan datang.
“Banyak manfaat peninggalan sejarah yang bisa kita ambil bersama,” terang Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kaltara, Norhayati Andris kepada benuanta.co.id, Jumat 5 Maret 2021.
Di antaranya bisa menjadi bukti nyata peristiwa sejarah yang dapat kita amati hingga sekarang dan akan datang. Jangan sampai generasi penerus bangsa tidak tahu nilai-nilai sejarah yang dulu pernah terjadi di Tarakan.
“Dengan masih lestarinya situs-situs sejarah tersebut, dapat menambah wawasan dan pengetahuan kita dan anak cucu kita ke depan,” terang Norhayati.
Politisi PDIP ini melanjutkan, peninggalan sejarah tersebut juga sangat membantu dalam bidang pendidikan dan ilmu pengetahuan. Sehingga diharapkan bisa masuk menjadi materi pembelajaran di sekolah-sekolah.
“Melalui benda bersejarah itu bisa mempertebal rasa kebangsaan kita, serta memperkokoh rasa persatuan,” ulasnya.
Sebagai bentuk perhatian terhadap kelestarian situs sejarah di Tarakan, Norhayati pun turun tangan membantu dalam perawatan. Di antaranya memberikan sapu, kuas cat, serok, dan semen untuk menambah dan perbaiki pagar yang rusak di situs Loopghraf yang ada di Kampung Satu/Skip, Kota Tarakan.
“Saya pakai uang pribadi untuk membantu. Mohon kepada dinas terkait untuk memperhatikan peninggalan sejarah tersebut, jangan sampai banyak yang rusak tidak diperhatikan,” harap politisi ramah ini.(*)
Reporter: M. Yanudin