TARAKAN – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Utara (Kaltara) telah menyampaikan usulan pemberhentian gubernur dan wakil gubernur Kaltara yang lama, Dr. Irianto Lambrie dan H. Udin Hianggio, serta pengangkatan Drs. H. Zainal Arifin Paliwang SH M.Hum dan Dr. Yansen TP M.Si menjadi gubernur dan wakil gubernur Kaltara 2021-2024 yang terpilih pada Pilkada 2020 lalu, ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Berkas usulan tersebut dibawa langsung oleh Ketua DPRD Kaltara, Norhayati Andris bersama Asisten 1 Pemprov Kaltara, Datu Iqro, Senin 1 Februari 2021 dan diterima oleh Direktur Jenderal (Dirjen) Otonomi Daerah Kemendagri Akmal Malik dan Direktur Fasilitasi Kepala Daerah dan Dewan Perwakilan Daerah Drs. Andi Bataralifu M.Si.
Disampaikan Norhayati Andris, sebelum penyerahan usulan tersebut, Mendagri Tito Karnavian telah melakukan rapat bersama sejumlah Dirjen untuk menanyakan terkait proses Pilkada serentak 2020 lalu, daerah mana saja yang tidak ada proses sengketa di Mahkamah Konstitusi. Dan didapati hanya Pilkada Kaltara dan Sulut tidak ada proses di MK.
“Jadi saya ditelepon Dirjen Otonomi Daerah Kemendagri Bang Akmal Malik, ditanyakan surat pemberhentian gubernur dan pengangkatan. Jadi kebetulan sudah di Jakarta kami langsung menghadap bawa berkas,” terang Norhayati.
Dalam pertemuan di ruang kerja Dirjen Otonomi Daerah, berkas usulan pemberhentian dan pengangkatan gubernur dan wakil gubernur yang diserahkan tersebut akan diproses kembali lebih lanjut. Selain itu, dalam pertemuan itu juga dibahas terkait tanggal pelantikan gubernur dan wakil gubernur terpilih. Ini melihat masa jabatan gubernur lama sampai 12 Februari 2021.
“Mengantisipasi terjadi kekosongan pejabat, maka sekaligus diskusi soal tanggal pelantikan gubernur Kaltara terpilih. Mudah-mudahan lancar dan tidak ada masalah, maka pelantikan diupayakan tanggal 12 Februari. Diupayakan ya, mudah-mudahan tidak ada halangan,” kata politisi PDI Perjuangan ini.
Hal ini menurut Norhayati menjadi kabar istimewa untuk masyarakat Kaltara. Terlebih Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltara ini akan dilantik pertama oleh Presiden Joko Widodo bersama gubernur dan wakil gubernur Sulawesi Utara (Sulut) terpilih, hasil Pilkada serentak 2020 lalu.
“Ini istimewanya untuk kita, hadiah untuk masyarakat Kaltara di tahun baru 2021. Kita doakan bersama ini lancar dan seluruh penyelenggara sehat semua. Gubernur dan wakil gubernur terpilih juga kita harapkan juga sehat selalu agar bisa mempersiapkan diri sampai hari pelantikan 12 Februari 2021,” terang Norhayati.
Dipilihnya tanggal 12 Februari pelantikan, juga melihat jadwal presiden yang diperkirakan bisa menghadiri. “Mudah-mudahan pak Presiden tidak ada kegiatan keluar di 12 Februari. Dari kementerian juga sudah mendapat kepastian kesiapan dari Pak Presiden untuk melantik Bapak Zainal Arifin Paliwang dan Pak Yansen bersama gubernur Sulut pak Olly Dondokambey-Steven Kandouw pada 12 Februari nanti,” tuturnya.
Untuk lebih lanjut, Kemendagri akan menghubungi Pemprov dan DPRD Kaltara untuk persiapan pelantikan. Namun, kata Norhayati, dalam pelantikan nanti tidak dilakukan secara besar-besaran, lantaran masih pandemi covid-19.
“Pesan Bang Akmal tidak dilakukan secara besar-besaran, hanya beberapa orang saja. Jadi yang masuk dalam ruangan itu, Ketua DPRD, Gubernur dan Wakil Gubernur, serta ibu dan bapak gunernur dan wakil gubernur. Tidak ada pergerakan mobilisasi dari daerah karena kita taat dengan protokol kesehatan. Tapi mungkin akan disiarkan melalui zoom atau virtual juga,” jelasnya.
Selain mengurus pelantikan gubenur dan wakil gubernur, hadir juga Ingkong Ala, Plt. Bupati Bulungan untuk mengurus pelantikan. Pasalnya saat ini terjadi kekosongan jabatan Bupati Bulungan dan masih dijabat Plt.(*)
Reporter: M. Yanudin