SEBATIK – Bertugas di daerah perbatasan membuat seluruh petugas saling bersinergi menjaga kemanan wilayah sesuai amanah undang-undang. Seperti yang dilakukan oleh anggota Pamtas saat melaporkan ke Kantor Karantina Pertanian Tarakan, wilayah kerja Sebatik terkait rencana pengeluaran 30 pohon bibit kelapa pandan ini ke Kota Tarakan yang dilalulintaskan via Speedboat Sinarbaru Express.
Sebelum pengiriman dilakukan, seluruh bibit kelapa pandan ini harus dipastikan bebas Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK) yang diperiksa oleh Pejabat Karantina Pertanian. Setelah dinyatakan bebas terhadap media pembawa, kemudian diberikan sertifikat kesehatan tumbuhan (KT-12) yang akan dibawa sampai daerah tujuan.
Kepala Karantina Pertanian Tarakan, drh. Akhmad Alfaraby mengapresiasi hal ini. Sebab, dengan melapor ke Karantina sebelum melakukan pengiriman merupakan bentuk sinergi antara instansi tersebut dengan masyarakat.
“Selama ini kami telah bersinergi dalam hal pengawasan lalu lintas produk pertanian seperti menggelar operasi patuh karantina dan pengawasan bersama di pos perbatasan. Dengan lapor karantina, ini juga merupakan sinergi dalam bentuk menjaga pertanian Indonesia,” kata Kepala Karantina Pertanian Tarakan, drh. Akhmad Alfaraby kepada benuanta.co.id.
Kata dia, selama ini khusus pengiriman pohon bibit kelapa pandan asal Sebatik cukup sering dilalulintaskan ke berbagai daerah di Indonesia.
“Untuk pengiriman yang dilakukan anggota Pamtas hari ini sudah kelima kalinya. Sedangkan secara keseluruhan mulai dari Januari hingga sekarang ini data pengiriman yang dilakukan itu ada 37 kali, dengan total 448 pohon yang dikirim ke wilayah domestik,” tutupnya.(*)
Reporter : Yogi Wibawa
Editor : M. Yanudin