Oleh: Tri Mahardika Dewi, M.Psi., Psikolog
(Psikolog Klinis & Founder balanceway.id)
SEMUA orang pasti mengetahui tentang profesi psikolog. Selama ini psikolog biasanya dikaitkan dengan orang yang mengalami gangguan psikis. Hal ini tidaklah salah, namun masyarakat kadang luput menyadari bahwa sesungguhnya psikolog lebih erat kaitannya dengan kehidupan masyarakat sehari-hari.
Bukan pilihan yang mudah bagi masyarakat untuk pergi ke Psikolog, karena banyaknya stigma yang melekat pada profesi psikolog. Salah satunya tentang image “sakit mental”, “harga yang mahal” dan juga “akses yang sulit”. Terlebih pada masa pandemi seperti saat ini, bukanlah suatu hal yang mudah untuk bebas pergi membuat janji dengan psikolog. Selain kondisi yang menganjurkan untuk stay at home, masalah ekonomi juga menjadi masalah yang dihadapi oleh masyarakat di tengah pandemi ini.
Situasi pandemi membuat masyarakat berhadapan dengan situasi yang mengancam, tidak jelas dan juga mengalami banyak sekali perubahan dalam satu waktu secara bersamaan. Sangatlah wajar ketika banyak permasalahan psikologis yang muncul di masyarakat seiring dengan lamanya kondisi pandemi yang dihadapi masyarakat.
Dari alur pemikiran inilah balanceway.id didirikan, sebagai solusi untuk menjawab kebutuhan masyarakat sekaligus mengemban misi dalam merubah stigma masyarakat. Balanceway.id merupakan suatu lembaga layanan konseling online yang mengutamakan layanan berkualitas dengan harga terjangkau agar dapat dinikmati seluruh lapisan masyarakat. Karena sesungguhnya psikolog memiliki peranan yang sangat penting untuk membantu khalayak agar mampu menjalankan perannya di masyarakat secara optimal, baik di tengah pandemi ataupun tidak.
Tidak perlu menunggu masalah menjadi besar dan rumit untuk menemui psikolog. Tidak perlu ketika ada alasan khusus saja seperti kesiapan sekolah. Sebenarnya peran psikolog sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari. Manusia normal sesungguhnya sangat mampu menjalankan perannya dan mengatasi masalah kehidupan yang dihadapinya. Akan tetapi akibat pengenalan diri yang sangat minim, mengakibatkan manusia sering dihadapkan pada kondisi yang membuatnya kebingungan dan tidak dapat mengatasi masalahnya secara mandiri.
Di sinilah peran psikolog salah satunya melalui konseling untuk membantu masyarakat agar dapat lebih mengenali diri dan akhirnya dapat tumbuh menjadi pribadi yang lebih optimal.
Tidak ada tips dan trik yang dapat berlaku sama pada setiap orang, semua pasti berbeda. Namun semua pasti memiliki keistimewaan yang berbeda pula. Untuk dapat menjadi manusia yang optimal tentu perlu mengenali diri dengan baik, agar dapat menghasilkan solusi-solusi yang sesuai dengan dirinya.
Sebenarnya masalah yang akan dihadapi bisa saja terlihat sepele atau umum terjadi, seperti hubungan pertemanan atau percintaan yang kurang sehat (toxic relationship), patah hati, kebingungan berinteraksi sosial, perbedaan pendapat dengan orang tua dan sebagainya. Akan tetapi selama hal tersebut mengganggu pemikiran dan rasa tenang sehari-hari itu sudah cukup untuk menjadi alasan anda berbicara dengan konselor. Karena masalah / gangguan berat biasanya terjadi akibat tumpukan masalah kecil yang tidak teratasi dengan baik.
Balanceway.id hadir untuk mewujudkan hal tersebut, mulai dari konsultasi tumbuh kembang anak hingga masalah percintaan, dari anak hingga orang tua dapat menikmati layanan konseling online yang tidak hanya mudah namun juga terjangkau. Kegundahan dan pikiran yang berat dapat dibantu diuraikan oleh para konselor kami yang profesional dan terpercaya di bidangnya.
Terdiri dari 10 psikolog gabungan Kota Tarakan, Bandung, dan beberapa wilayah lainnya yang akan memberikan layanan yang cukup untuk diberikan terhadap seluruh masyarakat. Dengan adanya layanan ini kami harap psikolog akan menajadi lebih dekat dengan masyarakat dan semua kalangan dapat menikmatinya.(*)
*Kunjungi kami melalui akun ig : balanceway.id dan segera buat reservasi
*Psikolog : profesi dengan pendidikan magister profesi psikologis
*Konselor : Pihak yang melakukan konseling salah satunya dilakukan oleh psikolog.
