TARAKAN – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Kota Tarakan selama ramadan melakukan intensifikasi pengawasan terhadap pangan takjil untuk memastikan aman dari bahan berbahaya bagi kesehatan.
Rabu sore (13/5), BPOM mendatangi pedagang takjil di wilayah Jalan Diponegoro Kelurahan Sebengkok. Sedikitnya 20 sampel takjil diuji petugas.
Dikatakan Kepala Kantor BPOM Kota Tarakan, Musthofa Anwari, S.Si, Apt, ini ketiga kalinya petugas BPOM melakukan intensifikasi pengawasan pangan takjil. Sebelumnya, sebanyak 50 sampel telah diuji yang diambil dari pedagang di wilayah Gusher Jalan Gajah Mada dan Jalan Yos Sudarso.
“Tujuannya memberikan jaminan, keamanan, kenyamanan kepada masyarakat agar tidak ragu pengkonsumsi pangan takjil di Kota Tarakan,” ungkapnya Musthofa.
“Di Jalan Diponegoro kita sampling 20 sampel takjil secara acak, kita akan uji 4 bahan berbahaya yang biasa ditambahkan seperti rhodamin, metamin yellow, formalin, dan boraks. Alhamdulillah, hasil pengujian aman dari bahan berbahaya,” jelasnya.
Lanjutnya, hasil pengawasan sebelumnya tahap pertama dan kedua BPOM Kota Tarakan juga tidak menemukan 4 bahan bahaya tersebut pada takjil. “Kita akan lanjutkan lagi ke wilayah lain,” ujarnya.
Ditambahkan Musthofa, bahan berbahaya seperti rhodamin, metamin yellow, formalin, dan boraks, efek mengonsumsinya saat bercampur dengan bahan makanan akan terasa dalam jangka waktu yang lama.
“Produk itu tidak langsung berefek pada tubuh kita, tapi terakumulasi pada tubuh dalam kadar yang lama bisa membahayakan bisa kena ginjal, jantung, mungkin bisa 10 atau 20 tahun ke depan,” pungkasnya.(*)
Reporter: Ramli
Editor : Nicky