TARAKAN – Rumah Sakit Umum Kota Tarakan (RSUKT) membutuhkan banyak Alat Pelindung Diri (APD) terutama baju hazmat seiring bertambahnya pasien yang dirawat.
Selain APD baju hazmat, masker N95 dan perlengkapan APD lainnya, tenaga medis pun sangat dibutuhkan. Terlebih baju hazmat untuk penanganan pasien Covid-19 hanya untuk sekali pakai.
“APD yang kita pakai yang non reuse, habis dipakai buang,” ungkap dr. Dessy Ariani, Sp.PD kepada awak media, Kamis 7 Mei 2020.
Mensiasati kekurangan APD baju hazmat ini, tenaga medis terpaksa mencuci baju hazmat yang dipakai di ruang non isolasi.
“Jadi untuk mensiasati yang di ruang non isolasi APD itu kita reuse dengan segala risikonya, ketersediaan APD non isolasi (juga) sangat kami butuhkan,” jelas dr. Dessy.
Di RSUKT sebanyak dua lantai pasien yang dilakukan perawatan sehingga butuh banyak perlengkapan berupa APD. Belum lagi bila ada penambahan pasien PDP yang dirawat atau penambahan pasien konfirmasi positif Covid-19.
“Apabila ada pasien PDP atau terkonfirmasi maka harus dirujuk. Ditambah lagi (pemakaian APD), tapi itu insidental kami tidak bisa perkirakan,” pungkasnya.(*)
Reporter: Ramli
Editor : Nicky