Kekurangan Tenaga, Anggota DPRD Makassar Ikut Bantu Mandikan Jenazah Covid-19

MAKASSAR – Demi kemanusiaan, bermodalkan alat pelindung diri (APD) berupa baju hazmat, kacamata google, sarung tangan medis dan masker, anggota DPRD Makassar, Andi Hadi Ibrahim Baso atau ustaz Hadi terlibat langsung dalam penanganan Jenazah virus Corona (Covid-19).

Ustaz Hadi mengatakan, aksi kemanusiaan seperti ini sudah sering dilakukannya sewaktu bencana di Palu dan Nusa Tenggara Timur. Kali ini, Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu turut serta memandikan jenazah Covid-19.

Hati ustaz Hadi tergugah turut memandikan jenazah Covid-19. Kata dia, setelah menerima telepon dari pihak rumah sakit rujukan yang ditunjuk pemerintah untuk menangani pasien berkategori virus Corona. Karena orang-orang masih dihantui ketakutan akan tertular wabah ini.

Baca Juga :  MUI apresiasi Presiden Prabowo ajak koruptor untuk bertobat

“Karena tidak ada lagi orang yang mau mengurus jenazah Covid-19, beda dengan jenazah umum (banyak yang bisa). Untuk mengurus jenazah Covid-19 ini memang butuh keilmuan, sebab tidak dimandikan dengan air, tapi kami tayammumkan sesuai edaran majelis ulama dan medis,” tukas ustaz Hadi, Rabu (29/4/2020).

Menurut ustaz Hadi, dipengurusan jenazah Covid-19 dirinya memiliki tim. Soal ketakutan kengerian penyebaran virus Corona, ustaz Hadi hanya bertawakal kepada Allah SWT.

Baca Juga :  Dua KRI Baru TNI AL Jaga Merauke dan Tarakan untuk Cegah Penyelundupan

“Tim yang saya gunakan juga tim ahli, para ustaz dan ustazah, para Hafidz dan Hafidzah (penghafal Alquran). Saya bismillah saja memperbaiki niat dan turun langsung membantu. Jadi 24 jam kami siap selalu, karena ini jenazah Covid-19 tidak bisa lama, begitu dia meninggal tidak bisa sampai satu jam, harus cepat prosesnya,” bebernya.

Menyandang status sebagai wakil rakyat, ustaz Hadi mengaku, seorang pemandi Jenazah adalah pekerjaan mulia, apalagi terkait Jenazah Covid-19 tidak semua orang memiliki kemampuan. Serta langkah tersebut, kata dia, sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat.

Baca Juga :  Menag: Sertifikasi Mubaligh Harus Dikaji Secara Komprehensif

“Ada hikmah di balik semua ini. Apalagi saat ini bulan suci Ramadan, semoga kita senantiasa dalam lindungan Allah SWT. Anggota dewan ini kan artinya pengabdian, saya terpanggil dan tidak menempatkan jabatan dalam menangani jenazah Covid-19 ini, tapi betul-betul karena kemanusiaan,” ujarnya.(*)

 

Reporter: Akbar

Editor: M. Yanudin

WhatsApp
TERSEDIA VOUCHER

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *