TANJUNG SELOR – Setelah Pangdam VI Mulawarman Mayjen Subiyanto melakukan kunjungan ke lokasi pembangunan Makorem 092/Maharajalilla pada 3 Maret 2020 lalu, hari ini Senin 20 April 2020, Makorem ini diresmikan sekaligus mengangkat satu perwira menjadi Komandan Korem 092/Maharajalilla yang pertama.
“Iya hari ini Makorem telah diresmikan, dengan dijabat oleh Kolonel Inf. Suratno diangkat menjadi Danrem 092/Maharajalilla,” ungkap Dandim 0903 TSR Kolonel Inf Aswin Kartawijaya kepada benuanta.co.id, Senin 20 April 2020.
Peresmian dilaksanakan dengan upacara militer secara sederhana di Aula Makodam VI/Mulawarman, Balikpapan. Upacara dipimpin langsung oleh Pangdam Mayjen TNI Subiyanto.
Danrem Kolonel Inf. Suratno, S.IP sebelumnya menjabat Dankorsis Seskoad diberikan amanah untuk menjadi Danrem pertama secara sangat sederhana tanpa melibatkan pasukan besar mengingat saat ini terjadi pandemi penyebaran Covid-19.
Pangdam menyerahkan duaja Korem 092/Maharajalila kepada Kolonel Inf Suratno yang didahului penandatanganan pakta integritas serta berita acara serah terima secara resmi.
“Kolonel Inf Suratno yang merupakan lulusan Akmil angkatan 1989 akan bertugas sebagai Danrem pertama di Tanjung Selor. Yang saat ini pembangunan Makorem dan perumahan masih berjalan, sesuai rencana akan selesai pada tahun ini,” ucapnya.
Kapendam VI/Mulawarman Kolonel Kav Dino Martino mengatakan peresmian satuan Korem 092/Maharajalila berdampak pada beralihnya Kodal beberapa Kodim yang ada di wilayah Kaltara yang selama ini berada di bawah kendali Korem 091/Aji Surya Natakesuma (ASN) menjadi di bawah kendali Korem 092/Maharajalilla (Mrl) yang baru.
Hal tersebut telah sesuai Peraturan Kepala Staf Angkatan Darat Nomor : 23 Tahun 2019, sebagai suatu langkah komando atas dalam memenuhi kebutuhan organisasi terkait implementasi strategi pertahanan aspek darat.
Ditambahkan oleh Kapendam, pembentukan Korem 092/Maharajalila merupakan satuan teritorial akan bermarkas di Kecamatan Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimantan Utara.
Pemberian nama Maharajalila sendiri merupakan realisasi dari keinginan, harapan dan permintaan masyarakat serta pemerintah daerah di Kalimantan Utara yang telah direstui oleh seluruh komponen masyarakat. Hal itu menunjukkan bukti kepercayaan masyarakat wilayah perbatasan Provinsi Kaltara kepada Kodam VI/Mulawarman.
“Hal ini tentunya berdampak langsung pada perubahan beban kerja dan mekanisme kerja antara pemerintah daerah dan instansi pemerintahan di wilayahnya. TNI AD mengikuti perkembangan ini, dengan menelaah dan merencanakan pembentukan satuan setingkat Korem di Tanjung Selor,” ujarnya.
Dengan sesanti ” Wira Kangar Begali Mundur” yang berarti Prajurit Pemberani Pantang Mundur akan menjadi pelindung masyarakat di wilayah perbatasan, sebagai serambi terdepan Indonesia yang harus dijaga dan dipertahankan dihadapkan pada perkembangan situasi politik yang dinamis saat ini. (*)
Reporter: Heri Muliadi
Editor: M. Yanudin
