TARAKAN – Walikota Tarakan, dr. H. Khairul, M.Kes mengatakan sudah merealokasikan anggaran senilai Rp14 miliar untuk pelayanan kesehatan penanganan Covid-19 di Tarakan.
Refocusing anggaran ini dilakukan di tiga Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yakni, Dinas Kesehatan Kota Tarakan, Rumah Sakit Umum Kota Tarakan (RSUKT) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tarakan yang juga masih dalam proses sinkronisasi.
Walikota berharap, proses sinkronisasi dari ketiga ODP tersebut bisa dilakukan dengan teliti, untuk menghindari tumpang tindih data ketika anggaran tersebut dialihkan pemanfaatannya untuk bantuan sosial ke masyarakat.
“Sudah kita lakukan sebenarnya, tapi realokasi di internal. Misalnya Dinas Kesehatan yang sebelumnya melalukan pembelian obat, dan dirasa ini kurang, lalu bisa dialihkan untuk APD. Itu baru di tiga dinas ya, kita realokasikan itu dulu supaya tidak menyulitkan. Tetapi tetap laporan nanti, karena kebutuhan ini kan terus bergerak,” ujar dr. H. Khairul, M.Kes kepada Benuanta.co.id.
“Tapi sekali lagi, ini sedang sinkronisasi data. Jangan sampai double, bisa jadi masalah. Karena kalau sudah ke masyarakat mau ditarik kan tidak mungkin. Kita sih maunya bantu cepat, tapi Implikasi semua orang membiarkan. Begitu nanti selesai Covid-19 dan mulai sadar. Mulai juga kita diaudit semua, kena lagi yang ngasih keluar uang. Padahal waktu itu kondisinya darurat, nah itu kita hati-hati juga,” sambungnya.
Ia pun menuturkan sudah melakukan rapat bersama pimpinan DPRD Kota Tarakan, terkait menyisir anggaran yang lainnya untuk bantuan sosial ditengah pandemi ini.
“Karena dari Dinas Kesehatan kan tidak mungkin untuk beli sembako, pasti akan masuk ke Dinas Sosial. Sementara plotting anggaran Dinas Sosial sudah tidak ada memang. Misalnya ada anggaran perjalanan dinas, kan bisa dipotong untuk kita masukan ke sana,” tuturnya.
Selain itu, tak adanya aktifitas perkantoran dengan penggunaan kertas, atau daya listrik yang minim pun dapat dimanfaatkan. Sehingga anggaran keduanya juga dapat dikumpul untuk dialokasikan sebagai bantuan ke masyarakat.
Bahkan, orang nomor satu di Tarakan ini menyebut, anggaran perjalanan dinas Walikota, Wakil Walikota, hingga sekertariat juga dipangkas untuk menyokong bantuan tersebut.
“Dalam situasi seperti ini. Kita ini kan tidak ada juga yang jalan, misalnya ATK juga berkurang. Paling tidak sampai Mei lah. Sedangkan bantuan yang akan disasarkan kepada masyarakat yang tak mampu sebelum adanya Covid-19 dan belum dapat dari pusat, kedua ada bantuan tehadap masyarakat yang terdampak selama dua hingga tiga bulan kedepan lah,” tutupnya. (*)
Reporter : Yogi Wibawa
Editor : Nicky