TARAKAN – Para nelayan kecil di Tarakan mulai merasakan dampak wabah Covid-19 belakangan ini. Di antaranya harga jual ikan ke pengepul jauh di bawah harga normal.
Di antaranya nelayan di daerah sekitar Perikanan, Jalan Gajah Mada. Para nelayan dengan alat tangkap pancing dan pukat, ikut mengeluhkan beberapa pos pembelian ikan yang tutup dalam sepekan ini.
Hamid, seorang nelayan dengan alat tangkap pancing mengatakan dengan mewabahnya Covid-19, harga ikan turun jauh di bawah harga normal.
“Seperti ikan merah, yang biasanya dihargai Rp45 ribu per kilo sekarang mau dibeli Rp20 ribu per kilo,” ungkapnya saat ditemui benuanta.co.id.
Meski beberapa kios pembelian ikan tutup, pedagang ikan di beberapa pasar Tarakan saat ini mengambil langsung hasil tangkapan nelayan.
Namun begitu, harga yang tawarkan kepada nelayan memang sangat jauh dari harga biasanya. Amir, salah seorang pengepul ikan yang sempat diwawancarai benuanta.co.id belum lama ini mengaku, harga yang ditawarkan kepada nelayan tersebut juga dipengaruhi Covid-19.
“Kami biasanya langsung ambil dari nelayan yang baru sampai. Tapi tidak pakai harga seperti kios pembelian ikan. Ikan nelayan ini kami beli lalu kami jual lagi ke pasar-pasar,” terangnya.
Meskipun harga pembelian ikan nelayan jauh dari harga normal, mau tak mau nelayan tetap menjual ikan tangkapannya. Seperti yang dilakukan Momo, seorang nelayan dengan alat tangkap pukat ini mengatakan, jika ikan hasil tangkapan tidak dijual maka tak ada modal untuk kembali melaut.
“Kalau kita melaut ini kan perlu modal. Beli minyak paling utama. Kalaupun kita simpan jual sama tetangga, nunggu dua tiga hari baru laris. Sementara kita harus turun melaut lagi. Jadi saya biasanya jual saja ke pengepul yang beli dengan harga rendah,” bebernya.
Para nelayan berharap, pemerintah dapat mencarikan solusi untuk para nelayan kecil di Tarakan. “Kami mengerti saja kondisi saat ini memang lagi susah. Bukan hanya ikan, udang dan kepiting juga begitu. Tapi kami berharap mudah-mudahan pemerintah di sini (Pemkot Tarakan) ada solusi kepada nelayan-nelayan kecil,” tuturnya.
“Kalau di pasar-pasar harganya sama saja (harga normal), kenapa tidak bisa beli ikan kami dengan harga normal juga,” sambungnya. (*)
Editor : Nicky Saputra